Jakarta. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar modal domestik di sepanjang tahun 2016 sebesar 22,95% menjadi Rp 5.639,37 triliun. Ini merupakan yang tertinggi di dunia. Peningkatan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia itu juga telah melampaui rekor sebelumnya pada 7 April 2015 dengan jumlah sebesar Rp 5.565,92 triliun. Direktur Utama BEI Tito Sulistio memaparkan, nilai kapitalisasi pasar bursa dunia diantaranya Filipina mencatatkan pertumbuhan sebesar 21,54%, Thailand (20,20%), Taiwan (10,47%), Korea Selatan (7%), Malaysia (6,67%), Singapura (6,30%), Australia (5,74%), India (3,66%), Amerika Serikat (2,74%). Sementara nilai kapitalisasi bursa Jepang mencatatkan minus 1,54%, HongKong (minus 5,05%), Inggris Raya (minus 5,05%) dan China (11,39%). Ia menambahkan bahwa meningkatnya nilai kapitalisasi pasar BEI itu juga melampaui bursa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Bursa Malaysia sebesar US$ 402 miliar, Thailand sebesar US$ 400 miliar, serta Filipina sebesar US$ 285 miliar.
Laju kapitalisasi pasar modal RI tercepat sedunia
Jakarta. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar modal domestik di sepanjang tahun 2016 sebesar 22,95% menjadi Rp 5.639,37 triliun. Ini merupakan yang tertinggi di dunia. Peningkatan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia itu juga telah melampaui rekor sebelumnya pada 7 April 2015 dengan jumlah sebesar Rp 5.565,92 triliun. Direktur Utama BEI Tito Sulistio memaparkan, nilai kapitalisasi pasar bursa dunia diantaranya Filipina mencatatkan pertumbuhan sebesar 21,54%, Thailand (20,20%), Taiwan (10,47%), Korea Selatan (7%), Malaysia (6,67%), Singapura (6,30%), Australia (5,74%), India (3,66%), Amerika Serikat (2,74%). Sementara nilai kapitalisasi bursa Jepang mencatatkan minus 1,54%, HongKong (minus 5,05%), Inggris Raya (minus 5,05%) dan China (11,39%). Ia menambahkan bahwa meningkatnya nilai kapitalisasi pasar BEI itu juga melampaui bursa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Bursa Malaysia sebesar US$ 402 miliar, Thailand sebesar US$ 400 miliar, serta Filipina sebesar US$ 285 miliar.