KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas emas menjadi salah satu instrumen investasi dengan imbal hasil tertinggi pada Maret 2023. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, emas Antam (harga buyback) mencatatkan
return sebesar 9,75% secara bulanan (MoM) ke Rp 1.249.000 per gram. Sementara emas spot menghasilkan
return 8,94% MoM ke US$ 2.238 per ons troi. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, kenaikan harga emas karena adanya perilaku
risk off.
Selain itu, pasar melihat konflik di Timur Tengah mendorong kenaikan harga minyak, sehingga menimbulkan adanya risiko kenaikan inflasi dan menurunkan kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed.
Baca Juga: Sepekan Naik, Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 12.000 "Penurunan suku bunga Fed yang diperkirakan masih lama mengakibatkan potensi pertumbuhan ekonomi yang terbatas sehingga investor berpindah ke aset
safe haven," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/4). Memang, dengan adanya pemangkasan suku bunga seiring penurunan inflasi akan membuat potensi pertumbuhan ekonomi meningkat dan berpotensi mengurangi minat terhadap emas. Namun, Fikri menilai migrasi dari emas ke instrumen lainnya baru akan terlihat di akhir tahun, usai suku bunga telah dipangkas secara signifikan. Hal itu membuatnya memperkirakan harga emas masih akan bertahan di level saat ini. Terbatasnya penguatan emas ke depan juga disebabkan harganya saat ini sudah tinggi.
Baca Juga: Suku Bunga AS Berpotensi Naik, Harga Emas Spot Tertekan Selain itu, ada risiko meredanya geopolitik di Timur Tengah seiring rencana gencatan senjata. Sehingga, ia menilai saat keputusan terkait gencatan senjata terjadi akan membuat harga emas lebih sulit untuk naik. Di sisi lain, Fikri melihat harga emas untuk turun juga sulit. Sebab pada saat yang sama untuk pindah ke instrumen lain, pertumbuhan ekonomi yang terbatas membuatnya menjadi sulit. "Harga emas akan berkisar US$ 2.000 - US$ 2.200 per ons troi sepanjang tahun ini," imbuhnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli