Laju kenaikan perak memasuki hari keempat



JAKARTA. Reli harga perak masih belum berhenti dan sudah memasuki hari ke empat sejak pekan lalu. Tingginya ketidakpastian global dan sokongan permintaan dari sisi industri jadi katalis yang mendongkrak harga logam mulia ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (27/2) pukul 19.45 WIB harga perak kontrak pengiriman Mei 2017 di Commodity Exchange terangkat tipis 0,05% ke level US$ 18,41 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini sendiri sudah terbang 1,88% dalam sepekan terakhir.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengungkapkan pelemahan USD yang terjadi akibat ragunya pasar akan langkah kenaikan suku bunga yang akan diambil The Fed mendukung kenaikan harga.


Selain itu pasar juga masih meragukan keberlanjutan realisasi kebijakan ekonomi yang akan diambil Donald Trump, Presiden AS ke depannya. “Tidak heran harga komoditas logam mulia seperti perak mampu mendulang kenaikan beruntun walau saat ini terhitung mulai mengempis,” ungkap Andri.

Ia melihat bisa saja kenaikan harga yang signifikan ini berujung pada aksi profit taking yang akan dilakukan oleh pelaku pasar demi memanfaatkan keuntungan dari kenaikan harga. Menurut Andri hal tersebut wajar saja terjadi.

Hanya saja dugaan Andri kenaikan harga masih bisa berlanjut Selasa (28/2). “Data ekonomi AS yang akan rilis seperti pemesanan barang tahan lama AS dan penjualan rumah yang tertunda diduga masih stabil cenderung menurun dan itu baik bagi harga perak karena bisa semakin melemahkan USD,” jelas Andri.

Namun di sisi lain, katalis negatif bisa saja datang jika nantinya pidato Trump Selasa (28/2) ditanggapi positif oleh pasar. Sedikit saja ada suntikan harapan akan prospek ekonomi AS ke depannya maka bukan tidak mungkin harga perak yang sudah mendekati area overbought terkena koreksi.

Ditambah lagi laporan impor China Januari 2017 mencatatkan penurunan sebesar 19,1% menjadi 266,04 metrik ton dibanding bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto