Laju Kinerja Jasa Marga (JSMR) Terdorong Nataru, Ini Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada akhir tahun 2025 bakal terdorong sentimen libur Natal dan Tahun Baru 2026.

Asal tahu saja, Pemerintah bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berencana memberikan diskon tarif tol sebesar 10 hingga 20 persen pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kebijakan ini akan diterapkan di 26 ruas jalan tol, termasuk jaringan Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Trans Sumatera. 

Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, diskon tarif tol masih bisa meningkatkan pendapatan JSMR di kuartal IV 2025. Sebab, trafik kendaraan tetap akan meningkat di periode Nataru.


Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, untuk kuartal III 2025, kinerja JSMR akan berpeluang meningkat. Sebab, faktor musiman Nataru dan liburan anak sekolah meningkatkan mobilitas masyarakat. 

Baca Juga: Prospek Jasa Marga (JSMR) Andalkan Ruas Baru dan Rate Cut, Cek Rekomendasi Sahamnya

“Dampak diskon tol tidak akan terlalu banyak berpengaruh, karena volume kendaraan akan meningkat,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (9/12/2025).

Prospek dan Rekomendasi

Kinerja JSMR per kuartal III 2025 sebenarnya masih tertekan. Per 30 September 2025, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menjadi Rp 2,72 triliun per kuartal III-2025. Ini turun 17,32% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 3,3 triliun per kuartal III-2024. 

Pendapatan JSMR tercatat Rp 21,08 triliun hingga kuartal III-2025, juga menurun 5,3% dari Rp 22,45 triliun per kuartal III-2024. 

Nafan bilang, kinerja JSMR di tahun 2026 tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Kecuali, jika ada katalis positif lain, seperti peningkatan pembelian mobil.

“Jika penjualan mobil tidak meningkat, bisa menjadi tantangan untuk JSMR, ungkapnya.

Andhika melihat, kinerja JSMR di tahun 2026 kemungkinan akan membaik. Terutama, pada semester I 2026 yang banyak hari libur nasional.

Selain itu, suku bunga Bank Indonesia (BI) yang sudah turun banyak di tahun ini dan potensi berlanjut hingga tahun 2026 juga berpeluang jadi katalis positif untuk JSMR.

“Sebab, beban bunga emiten akan turun dan akan meningkatkan kinerja JSMR,” ungkapnya.

Melansir RTI, saham JSMR sudah turun 21,48% sejak awal tahun alias year to date (YTD) ke Rp 3.400 per saham. Price to earning (PER) JSMR sebesar 6,78x dan price to book value (PBV) 0,69x.

Baca Juga: Momen Libur Nataru Diprediksi Dorong Kinerja Jasa Marga (JSMR) pada Kuartal IV-2025

Valuasi saham JSMR pun dinilai Nafan masih murah, dengan target harga di bawah Rp 4.000 per saham. Dia merekomendasikan accumulative buy untuk JSMR dengan target harga Rp 3.920 per saham.

Sementara, Andhika bilang, meskipun valuasinya murah, saham JSMR secara teknikal sedang ada dalam fase downtrend. Sehingga, rekomendasi buy on support di Rp 3.200 per saham disematkan dengan target harga Rp 3.600 - Rp 3.700 per saham.

Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto melihat, JSMR bergerak dalam tren melemah, dengan level support di Rp 3.350 per saham dan resistance Rp 3.440 per saham.

Indikator MACD masih membentuk bearish divergence, ini mengindikasikan saham JSMR belum mencapai kondisi jenuh jual. “Untuk kondisi seperti ini rekomendasinya wait and see,” ujarnya kepada Kontan.

Head of Retail Research MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham JSMR di level support Rp 3.350 per saham dan Rp 3.470 per saham. Herditya pun merekomendasikan wait and see untuk JSMR.

Baca Juga: Fokus 5 Proyek Jalan Tol, Simak Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)

Selanjutnya: Aturan ETF Emas Siap Meluncur Kuartal I-2026, MI Bersiap Bikin Produk

Menarik Dibaca: Mau Bisnis Tetap Aman di 2026? Fortinet Beberkan Cara Hadapi Serangan AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News