JAKARTA. Pergerakan harga minyak kembali menemui hambatan. Menguatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed hingga lunturnya peluang pembatasan produksi minyak meredupkan prospek harga di masa mendatang. Mengutip Bloomberg, Jumat (26/8) harga minyak WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,65% ke level US$ 47,64 per barel dibanding sehari sebelumnya. Tetapi dalam sepekan terakhir, harga minyak tergerus 2,9%. Harga minyak berhasil menguat di akhir pekan lantaran pelaku pasar masih mencerna pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen terkait sinyal kenaikan suku bunga. Yellen menyampaikan pernyataan hawkish dimana potensi kenaikan suku bunga semakin kuat lantaran data ekonomi Amerika Serikat (AS) telah mendekati target.
Laju minyak kembali menemui hambatan
JAKARTA. Pergerakan harga minyak kembali menemui hambatan. Menguatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed hingga lunturnya peluang pembatasan produksi minyak meredupkan prospek harga di masa mendatang. Mengutip Bloomberg, Jumat (26/8) harga minyak WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,65% ke level US$ 47,64 per barel dibanding sehari sebelumnya. Tetapi dalam sepekan terakhir, harga minyak tergerus 2,9%. Harga minyak berhasil menguat di akhir pekan lantaran pelaku pasar masih mencerna pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen terkait sinyal kenaikan suku bunga. Yellen menyampaikan pernyataan hawkish dimana potensi kenaikan suku bunga semakin kuat lantaran data ekonomi Amerika Serikat (AS) telah mendekati target.