JAKARTA.Tahun pemilihan umum (pemilu) yang tengah berlangsung menjadi penghadang laju bisnis para pengembang. Lihat saja kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) selama kuartal I-2014 tidak begitu menggembirakan. Ketimbang periode serupa tahun lalu, pendapatan bersih perusahaan ini cuma naik 10% menjadi Rp 938,02 miliar. Laba Summarecon malah menyusut 14% menjadi Rp 273,89 miliar di periode tersebut. Namun, Johanes Mardjuki, Presiden Direktur Summarecon Agung membantah penurunan laba yang terjadi disebabkan tingginya beban yang harus ditanggung perusahaan. "Laporan keuangan kuartal I-2014 merupakan pengakuan marketing sales selama beberapa bulan terakhir. Selama periode ini, kami lebih banyak menjual produk yang marginnya kecil," jelas Johanes kepada KONTAN, Kamis (1/5). Ia menjelaskan, secara berturut-turut produk yang mendatangkan margin paling besar adalah pertama kavling, kedua ruko, ketiga rumah, dan terakhir apartemen.
Laju pengembang kakap tertahan pemilu
JAKARTA.Tahun pemilihan umum (pemilu) yang tengah berlangsung menjadi penghadang laju bisnis para pengembang. Lihat saja kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) selama kuartal I-2014 tidak begitu menggembirakan. Ketimbang periode serupa tahun lalu, pendapatan bersih perusahaan ini cuma naik 10% menjadi Rp 938,02 miliar. Laba Summarecon malah menyusut 14% menjadi Rp 273,89 miliar di periode tersebut. Namun, Johanes Mardjuki, Presiden Direktur Summarecon Agung membantah penurunan laba yang terjadi disebabkan tingginya beban yang harus ditanggung perusahaan. "Laporan keuangan kuartal I-2014 merupakan pengakuan marketing sales selama beberapa bulan terakhir. Selama periode ini, kami lebih banyak menjual produk yang marginnya kecil," jelas Johanes kepada KONTAN, Kamis (1/5). Ia menjelaskan, secara berturut-turut produk yang mendatangkan margin paling besar adalah pertama kavling, kedua ruko, ketiga rumah, dan terakhir apartemen.