KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euro masih akan melemah selama indeks dollar AS terus menguat. Mengutip Bloomberg, pukul 17:23, Kamis (4/10) pasangan mata uang EUR/USD tercatat menguat 0,18% ke level 1,1499. Analis Global Kapital Investama, Nizar Hilmi mengatakan, penguatan euro kali ini hanya sementara karena
technical rebound setelah euro sempat jatuh cukup dalam terhadap dollar AS. Sementara, Nizar menilai konflik Italia dengan Eropa cenderung mereda setelah Italia akan mengurangi anggaran defisitnya di tahun berikutnya.
Sebelumnya, Italia mengajukan defisit anggaran sebesar 2,4% lebih tinggi dari yang ditetapkan komisi Eropa yang berada di 2%. Hal ini dianggap menjadi sentimen negatif bagi euro. Namun, katalis positif tersbeut dinilai belum cukup kuat untuk membuat euro bertenaga. Nizar memproyeksikan euro masih cenderung melemah karena penguatan dollar AS. Dollar AS jadi semakin bertenaga setelah data ADP non-farm employment change AS tercatat naik menjadi 230.000 lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 185.0000. Selain itu, data
final services PMI AS juga tercatat naik ke level 53,5. Dollar AS pun semakin menguat karena data ISM non manufacturing PMI meningkat ke level 61,6. Selain itu, Nizar mengatakan pernyataan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai suku bunga AS yang masih berada di bawah kondisi netral mengindikasikan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. "Euro masih rentan terjadi kejatuhan yang lebih dalam," kata Nizar, Kamis (4/10). Jelang rilis data
average hourly earnings,
non-farm employment change dan
unemployment rate AS, Nizar memproyeksikan pergerakan EUR:USD cenderung berkonsolidasi. Namun, jika data AS dirilis positif maka bersiap euro akan kembali melemah. Sebaliknya, jika data AS dirilis negatif maka keadaan ini bisa menciptakan ruang rebound bagi euro.
"Pergerakan EUR/USD besok tergantung data AS," kata Nizar. Secara teknikal Nizar menganalisis harga berada di bawah MA 10,25,50 dan 100 hampir membentuk deadcross dan mengindikasikan bearish. MACD memasuki area negatif. RSI naik dari level 35 ke level 37 berpotensi
bearish. Stochastic berada di level 8 menunjukkan sinyal
oversold. Untuk Jumat (5/10), Nizar merekomendasikan
sell on resistance pasangan EUR/USD, dengan rentang
support 1,144-1,142-1,140 dan rentang
resistance di 1,152-1,154-1,156. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Narita Indrastiti