JAKARTA. Harga nikel seketika melambung. Kenaikan harga komoditas ini didorong keputusan pemerintah China yang melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Mengutip Bloomberg, Senin (20/4) pukul 10.01 waktu Hong Kong, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange, senilai US$ 12.585 per metrik ton, atau naik 0,25%% dibandingkan hari sebelumnya. Selama sepekan ini, harga nikel sudah naik 1,45%. Sekadar informasi, bank sentral China pada akhir pekan lalu sepakat untuk memberikan stimulus ekonomi kepada sektor perbankan. Mulai 20 April 2015, The People’s Bank of China kan memangkas rasio giro wajib minimum sebesar 100 basis poin (bps).
Ibrahim Analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, dampak dari pengumuman pemberian stimulus ekonomi membuat harga nikel terangkat. Maklum, China merupakan negara importir terbesar bagi nikel. ”Dampak pengumuman pemberian stimulus ini cukup luar biasa terhadap harga komoditas termasuk nikel,” kata Ibrahim. Cuma, penguatan harga nikel akan terjegal. Pasalnya, minggu ini akan terjadi tarik menarik sentimen akibat berbagai rilis data ekonomi dari China maupun Amerika Serikat (AS) yang akan rilis pada hari yang sama yaitu Kamis (23/4). Pada hari itu, Chna akan merilis data indeks manufaktur China versi HSBC (HSBC flash manufacturing PMI). Diperkirakan, indeks manufaktur China per April adalah sebesar 49,4. “Nanti akan dibuktikan dari data indeks manufaktur Cina,” kata Ibrahim.