JAKARTA. Perlambatan ekspansi bisnis perusahaan operator taksi tentu mempengaruhi kinerja penjualan mobil untuk taksi. Banyak perusahaan taksi yang sebelumnya rutin memesan armada baru, belakangan justru mengurangi, bahkan menahan diri melakukan pengadaan armada baru. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Oktober 2014, penjualan mobil untuk armada taksi turun 37,4% menjadi Rp 7.244 unit. Adapun periode yang sama tahun lalu penjualan mobil untuk taksi tercatat sebanyak 11.579 unit. Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan, penurunan penjualan dari perusahaan taksi itu terjadi karena dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ditambah lagi, daya beli masyarakat menyusut akibat kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Laju penjualan mobil taksi melambat
JAKARTA. Perlambatan ekspansi bisnis perusahaan operator taksi tentu mempengaruhi kinerja penjualan mobil untuk taksi. Banyak perusahaan taksi yang sebelumnya rutin memesan armada baru, belakangan justru mengurangi, bahkan menahan diri melakukan pengadaan armada baru. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Oktober 2014, penjualan mobil untuk armada taksi turun 37,4% menjadi Rp 7.244 unit. Adapun periode yang sama tahun lalu penjualan mobil untuk taksi tercatat sebanyak 11.579 unit. Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan, penurunan penjualan dari perusahaan taksi itu terjadi karena dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ditambah lagi, daya beli masyarakat menyusut akibat kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak.