KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Gubernur The Fed Janet Yellen kembali memastikan rencana kenaikan suku bunga acuan bulan Desember, tetapi harga perak masih bertahan naik. Keraguan bos Bank Sentral AS itu terhadap prospek inflasi negeri Paman Sam membuat komoditas logam mulia itu justru menguat. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/11) pukul 17.30 WIB, harga perak kontrak pengirimqan Maret 2018 naik 0,05% ke level US$ 17,07 per ons troi. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya terkoreksi tipis 0,02%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menilai, pernyataan bernada dovish dari Yellen justru menguntungkan perak. Dalam pidatonya Gubernur The Fed mengisyaratkan adanya ketakutan akan inflasi yang terus fluktuatif. Pengetatan kebijakan yang terlalu cepat dikhawatirkan berisiko mengecilkan inflasi di bawah 2%.
Laju perak disokong isu fluktuasi inflasi AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Gubernur The Fed Janet Yellen kembali memastikan rencana kenaikan suku bunga acuan bulan Desember, tetapi harga perak masih bertahan naik. Keraguan bos Bank Sentral AS itu terhadap prospek inflasi negeri Paman Sam membuat komoditas logam mulia itu justru menguat. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/11) pukul 17.30 WIB, harga perak kontrak pengirimqan Maret 2018 naik 0,05% ke level US$ 17,07 per ons troi. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya terkoreksi tipis 0,02%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menilai, pernyataan bernada dovish dari Yellen justru menguntungkan perak. Dalam pidatonya Gubernur The Fed mengisyaratkan adanya ketakutan akan inflasi yang terus fluktuatif. Pengetatan kebijakan yang terlalu cepat dikhawatirkan berisiko mengecilkan inflasi di bawah 2%.