Laju platinum & paladium diramal berlanjut



JAKARTA. Kenaikan harga platinum dan paladium punya kans berlanjut sepanjang pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/2) pukul 16.49 WIB, harga platinum kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange naik 0,92% ke level US$ 1.021,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sepekan terakhir, platinum menanjak 1,52%.

Sementara, harga paladium kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,91% ke level US$ 781,70 per ons troi dibanding sehari sebelumnya dan naik 0,14% dalam sepekan.


Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka mengatakan, dukungan kenaikan harga kedua komoditas logam mulia ini berasal dari naiknya laporan kepemilikan di Exchange Traded Funds. Per Kamis (23/2), kepemilikan aset platinum di ETF naik menjadi 945.202 ton dari hari sebelumnya 942.584 ton. Sementara aset paladium bertahan di level 464.971 ton.

“Selama belum ada katalis signifikan yang bisa mengangkat posisi dollar AS di pasar global dan tingginya kekhawatiran akan ketegangan politik di Eropa, maka ada peluang sepanjang pekan depan harga platinum dan paladium mempertahankan kenaikannya,” proyeksi Ibrahim.

Nantinya yang akan menjadi pembeda arah pergerakan ke depan adalah rilis data prelim pertumbuhan ekonomi AS kuartal empat 2016 dan data manufaktur AS Januari 2017.

Jika terselip indikasi geliat ekonomi AS yang positif tentunya ini mendukung penguatan dollar AS dan bisa mencederai harga komoditas termasuk platinum dan paladium. “Hanya saja kalau data manufaktur positif, bisa mendukung kenaikan harga sebab artinya bisa ada suntikan kenaikan permintaan dari manufaktur yang agresif,” jelas Ibrahim.

Namun, bukan berarti langkah kenaikan harga akan mulus. Sebab, laporan Autodata Corp menunjukkan penjualan kendaraan bermotor AS Januari 2017 turun 2% dibanding Januari 2016. Sejalan dengan catatan China Association of Automobile bahwa penjualan kendaraan bermotor di China Januari 2017 turun 1,1% menjadi 2,2 juta unit dibanding tahun sebelumnya.

“Sepanjang pekan depan kans naiknya akan terjaga walau mungkin rentangnya lebih sempit," ujar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini