KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN) masih belum terbendung. Pada perdagangan Selasa (5/9), saham emiten tambang batubara ini menguat 9,76% ke level Rp 2.250. Pada Rabu (6/9) pukul 9.20 WIB, saham terafiliasi Taipan Prajogo Pangestu ini juga melesat 8,44% ke level Rp 2.440. Padahal, pada penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO) yang digelar 8 Maret 2023, harga CUAN kala itu hanya Rp 220. Ini berarti, saham CUAN sudah menghasilkan cuan hingga 1.009,09% sejak melantai di bursa saham.
Lalu, bagaimana tren pergerakan saham CUAN?
Baca Juga: Prospek Saham Blue Chip Telekomunikasi Bagus Hingga Akhir 2023, Cek Saran Analis Secara teknikal, Analis Phillip Sekuritas Joshua Marcius menilai pergerakan saham CUAN masih bergerak dalam kondisi
uptrend. Hal ini karena CUAN masih bergerak di atas EMA21. Selain itu, terbentuknya
bullish marubozu pada garis EMA juga mengindikasikan adanya peluang untuk bergerak menguat ke area
resistance Rp 2.500 selama bergerak di atas area
support Rp 2.000. “Rekomendasi yang dapat dipertimbangkan adalah
buy,” kata Joshua. Asal tahu, CUAN cukup getol melebarkan sayap usahanya ke segmen non batubara termal. Pada Senin (6/9), CUAN mengumumkan diversifikasi usaha dengan merambah ke sektor penambangan batubara metalurgi. Diversifikasi ini dilakukan melalui anak usahanya, yaitu PT Daya Bumindo Karunia (DBK). Penambangan batubara metalurgi oleh Daya Bumindo Karunia berlokasi di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Lokasi wilayah pertambangan milik DBK seluas 14.800 hektar ini bersebelahan langsung dengan konsesi batubara milik anak usaha CUAN lainnya, yaitu PT Bara International (BI).
Baca Juga: Berkinerja Ciamik, Berikut Saham Pilihan Sektor Keuangan, Properti dan Kesehatan Selain batubara kokas, CUAN juga merambah bisnis mineral emas. Diversifikasi usaha ini dilakukan CUAN melalui anak usahanya, yakni PT Intam.
PT Intam memiliki wilayah konsesi pertambangan emas seluas 18.500 hektar di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, bersebelahan dengan dua konsesi emas lainnya di Sumbawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi