Laju Wall Street mulai melambat



KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Indeks di Wall Street ditutup menguat tipis pada Senin (13/11) malam waktu Amerika Serikat. Ketidakpastian terkait pelaksanaan reformasi pajak menyebabkan laju pasar saham AS melambat akhir-akhir ini.

Mengutip CNBC, indeks S&P 500 juga ditutup naik 2,54 poin atau 0,10% ke 2.584,84. Penyokong utama indeks yaitu saham Mattel yang melonjak 20%, karena Hasbro dikabarkan akan mengakuisisi produsen mainan ini. Di sisi lain, General Electric (GE) mencatat kinerja terburuk dengan turun 7,2%, setelah perusahaan merilis proyeksi kinerja yang lebih lemah pada 2018.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga berakhir naik 17,49 poin atau 0,07% menjadi 23.439,70. Saham Boeing berkontribusi terbesar pada kenaikan indeks. Namun, koreksi tajam saham GE menahan laju indeks.


Sedangkan, Nasdaq menguat 6,66 poin atau 0,10% ke 6.757,60. Indeks disokong saham Facebook, Amazon dan Netflix. Tapi, saham Apple dan saham biotek terkoreksi.

Sentimen pasar melemah belakangan ini, karena investor bertanya-tanya apakah pemerintah akan melakukan reformasi pajak tahun ini. Bahkan jika reformasi pajak dilakukan, ada kekhawatiran pemotongan pajak perusahaan akan tertunda sampai 2019.

"Seiring debat pajak meningkat, investor menjadi lebih skeptis bahwa pajak perusahaan yang lebih rendah akan terlaksana tahun ini. Saya pikir pasar terperangkap dalam realita saat ini," kata Peter Cardillo, Kepala ekonom pasar di First Standard Financial, seperti dilansir CNBC.

Sebelumnya, Wall Street sudah reli hingga mencetak rekor tertinggi di tengah harapan bahwa Kongres bersama pemerintahan Trump, akan meloloskan aturan reformasi pajak pada tahun ini. "Jika pemerintah dapat merampungkan aturan reformasi pajak tahun ini, sentimen pasar bisa berbalik menguat secara mengejutkan," kata Jason Pride, Direktur strategi investasi di Glenmede, dalam sebuah catatan.

Di sisi lain, tidak ada data ekonomi utama yang dirilis rilis Senin, namun investor menanti rilis data inflasi utama akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini