KESEHATAN SEKSUAL - Kondom bocor berisiko meningkatkan penularan penyakit seks. Ini tanda-tanda kondom bocor. Kondom yang bocor saat melakukan hubungan seksual dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual (PMS), seperti HIV, dan kehamilan. Baca Juga: 4 Superfood Ini Meningkatkan Kesuburan Perempuan
Ciri-ciri kondom bocor
Kondom yang bocor umumnya akan sangat mudah diketahui oleh Anda dan pasangan. Meskipun begitu, kondom dapat bocor tanpa disadari. Dilansir dari Verywell Health, terdapat ciri-ciri kondom bocor yang perlu diwaspadai, seperti:- Penis akan keluar dari lubang di kondom ketika dipasang
- Kondom terasa sempit dan tidak nyaman sehingga akan robek ketika digunakan untuk berhubungan seksual
- Sensitivitas penis meningkat saat berhubungan seksual, seperti terasa lebih lembap atau hangat
- Kepala penis terasa lebih ketat saat berhubungan seksual karena kondom robek dan naik ke arah kepala penis
- Kondom robek atau bocor setelah digunakan untuk melakukan hubungan seksual
- Sperma keluar dari ujung kondom atau di bagian kondom lainnya setelah berhubungan seksual
- Menggunakan kondom yang sudah kedaluwarsa
- Memasang kondom dengan tidak benar, kemudian dibalik dan menggunakannya kembali
- Menggunakan kondom yang disimpan pada tempat yang tidak aman, seperti dompet
- Menggunakan kondom yang sudah terpapar dengan perubahan suhu ekstrem, lembap, atau terkena sinar matahari langsung
- Menggunakan kondom tanpa pelumas
- Menggunakan pelumas berbahan dasar minyak, seperti Vaseline, losion, atau minyak kelapa sehingga meningkatkan risiko robek pada kondom berbahan lateks atau polyisoprene
Apa yang harus dilakukan saat kondom bocor?
Kondom yang bocor dapat meningkatkan risiko PMS dan kehamilan. Dilansir dari WebMD, ada beberapa cara yang dapat dilakukan saat kondom bocor, seperti:- Mengeluarkan sperma dari vagina atau anus menggunakan otot vagina atau otot anus
- Menghindari melakukan douching, atau prosedur membersihkan vagina atau anus menggunakan air atau cairan tertentu, untuk mencegah munculnya luka yang dapat meningkatkan risiko infeksi
- Menghindari menggosok gigi atau melakukan flossing ketika kondom bocor saat melakukan seks oral untuk menghindari luka di area mulut, dan mengeluarkan sperma dengan meludahkannya serta berkumur