KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I melakukan transformasi bisnis secara menyeluruh yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja dan menciptakan bisnis ke depan yang berkelanjutan. Pasalnya, aktivitas bisnis dan kinerja Angkasa Pura I mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Angkasa Pura I, Yudi Rizkyardie Darun menjelaskan transformasi bisnis ini mencakup empat aspek utama yakni
business turnaround, transformasi organisasi dan budaya, restrukturisasi finansial, serta digitalisasi, “Pada
business turnaround merupakan transformasi operasional dan strategi bisnis Angkasa Pura I untuk memaksimalkan
value proposition dengan
key initiatives activities salah satunya dengan peningkatan pertumbuhan trafik, maksimalisasi pendapatan dan implementasi strategi hub & spoke airport,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/7).
Baca Juga: Angkasa Pura I Terapkan Aturan Perjalanan Udara Terbaru, Ini Poin-Poinnya Kemudian dalam
business turnaround, Angkasa Pura I juga akan melaksanakan
dual transformation baik dari sisi
operational excellence maupun
business transformation serta peningkatan
Customer Experience dan
Optimisasi Capital Expenditure dan
Operating Expenditure. Aspek kedua
organization and culture, di mana pihaknya mengembangkan sumber daya manusia dan budaya Angkasa Pura I dengan tujuan untuk memberikan layanan yang terbaik. Aspek ketiga,
financial restructuring yakni rencana Angkasa Pura I sebagai solusi untuk menghadapi penurunan kinerja keuangan dan tekanan likuiditas akibat pandemi saat ini. Asal tahu saja, pada 15 Juli 2022, telah dilaksanakan Perjanjian Restrukturisasi Induk yang ditandatangani oleh Angkasa Pura I dengan 14 kreditur perbankan dan lembaga keuangan sebagai bagian dari transformasi telah dinyatakan efektif. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Induk tersebut, Angkasa Pura I dan para kreditur telah sepakat untuk melakukan restrukturisasi fasilitas-fasilitas kredit yang telah diberikan kepada Angkasa Pura I dengan menyepakati sejumlah poin, yakni tingkat suku bunga baru, penangguhan pembayaran sebagian bunga fasilitas kredit sampai dengan 2023, dan perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 23 Desember 2031. Aspek terakhir, digital transformasi sebagai
key enabler, dengan implementasi digitalisasi baik pada aspek struktur, proses, maupun
people. Pilar ini berfokus pada
lean operation (dengan teknologi sebagai
enablement) dan IT
monetizing.
Baca Juga: Angkasa Pura I Layani 4,71 Juta Penumpang Selama Juni 2022 “Program Transformasi Perusahaan ini ditandai dengan dibentuknya tim Transformation Office Angkasa Pura I yang mencakup 5 Workstream dengan beranggotakan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (AVIATA) sebagai
holding, PT Angkasa Pura I dan anak perusahaannya yang dipimpin dan dimonitor langsung oleh para Direksi. Untuk memastikan percepatan pelaksanaan program transformasi Angkasa Pura I, dalam hal ini, kementerian BUMN juga telah membentuk Tim Project Management Office (PMO),” jelasya. Dalam transformasi bisnis ini, Yudi memaparkan, pihaknya akan fokus mengembangkan inti bisnis yakni jasa kebandarudaraan (
aeronautical business & non aeronautical business termasuk
cargo & logistic) dan jasa terkait Bandar udara. Selain itu, Angkasa Pura I juga mengembangkan usaha melalui inisiatif
unorganic seperti program rencana divestasi asset yang tidak berkaitan dengan operasional perusahaan, optimalisasi portofolio anak usaha serta
airport partnership di beberapa bandara potensial. Dengan adanya strategi transformasi bisnis ini ada sejumlah target yang akan diraih pada periode jangka pendek dan jangka panjang yang sudah ditetapkan Angkasa Pura I. Yudi mengungkapkan, pada periode 2022-2023, diharapkan Angkasa Pura I dapat secara bertahap mencapai pemulihan bisnis dan efisiensi. Terkhusus di 2022, Angkasa Pura I menargetkan peningkatan pendapatan operasi yang optimal serta peningkatan efisiensi beban usaha perusahaan dengan tetap memperhatikan dinamika bisnis aviasi dan ekosistemnya serta kondisi percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: AP I Sukses Berangkatkan 39.926 Calon Jemaah Haji di Tahun Ini Adapun untuk target jangka panjang, pada periode 2024-2026, Angkasa Pura I memiliki tujuan utama untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kinerja keuangan dan kinerja operasi. Hal ini didukung dengan penguatan kapabilitas, dan pengembangan ekosistem bisnis di sekitar bandara, sehingga diharapkan bisnis Angkasa Pura I dapat bertumbuh tidak hanya pada
core business, namun juga pada
business lainnya. Pada periode 2026 dan seterusnya, Angkasa Pura I bertujuan untuk dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan dan kontribusi perusahaan kepada negara secara jangka panjang dengan berfokus pada monetisasi dan mendapatkan lebih banyak kemitraan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .