JAKARTA. Agar kinerja tetap kinclong, perusahaan pembiayaan harus cermat dalam meracik portofolio pendanaan. Seperti yang dilakukan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk yang mendiversifikasi sumber pendanaannya. I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menjelaskan, per Oktober 2015, total outstanding pembiayaan Adira sebesar Rp 44,4 triliun. Dari total tersebut, sebesar 47% dibiayai melalui pembiayaan bersama dengan induk usaha (join financing) yakni dengan PT Bank Danamon Tbk. Sebesar 47% lagi dibiayai dengan pinjaman dalam dan pinjaman luar negeri serta obligasi. Made merinci, pendanaan yang berasal dari obligasi senilai 23,8% dari total outstanding. Sumber pendanaan dari pinjaman dalam negeri sebesar 10,8% dari total outstanding. Adapun pinjaman luar negeri porsinya di jatah 12,4%. Sementara sisanya sebesar 5,8% dibiayai dengan ekuitas. "Semua pinjaman luar negeri Adira telah di swap menjadi pinjaman rupiah untuk menghindari currency mismatch risk. Pinjaman luar negeri dilakukan untuk diversifikasi sumber pendanaan serta untuk optimalisasi cost of funds," kata Made kepada KONTAN, Rabu (18/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lakukan diversifikasi, ini porsi pendanaan Adira
JAKARTA. Agar kinerja tetap kinclong, perusahaan pembiayaan harus cermat dalam meracik portofolio pendanaan. Seperti yang dilakukan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk yang mendiversifikasi sumber pendanaannya. I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menjelaskan, per Oktober 2015, total outstanding pembiayaan Adira sebesar Rp 44,4 triliun. Dari total tersebut, sebesar 47% dibiayai melalui pembiayaan bersama dengan induk usaha (join financing) yakni dengan PT Bank Danamon Tbk. Sebesar 47% lagi dibiayai dengan pinjaman dalam dan pinjaman luar negeri serta obligasi. Made merinci, pendanaan yang berasal dari obligasi senilai 23,8% dari total outstanding. Sumber pendanaan dari pinjaman dalam negeri sebesar 10,8% dari total outstanding. Adapun pinjaman luar negeri porsinya di jatah 12,4%. Sementara sisanya sebesar 5,8% dibiayai dengan ekuitas. "Semua pinjaman luar negeri Adira telah di swap menjadi pinjaman rupiah untuk menghindari currency mismatch risk. Pinjaman luar negeri dilakukan untuk diversifikasi sumber pendanaan serta untuk optimalisasi cost of funds," kata Made kepada KONTAN, Rabu (18/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News