Lakukan misi tempur pertama, kapal induk baru Inggris serbu kelompok ISIS



KONTAN.CO.ID - LONDON. Kapal induk terbaru dan terbesar milik Inggris, HMS Queen Elizabeth, akhirnya mulai unjuk gigi lewat misi tempur pertamanya. Pasukan kapal induk Inggris dikirim untuk berperang melawan pasukan Daesh alias ISIS.

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa misi yang melibatkan kapal induk baru ini merupakan konsentrasi kekuatan maritim dan udara terbesar yang meninggalkan Inggris dalam satu generasi.

Dalam misi tempur pertamanya ini, HMS Queen Elizabeth langsung membawa gabungan antara Angkatan Laut dan Udara Inggris.


"Ini menunjukkan kecepatan dan kelincahan kelompok tempur kapal induk kami. Dengan ini Inggris dapat menyuntikkan kekuatan tempur ke dalam operasi apa pun, di mana pun di dunia," ungkap Komodor Steve Moorhouse, Komandan Grup Serangan Kapal Induk Inggris.

Membanggakan tugas pertama HMS Queen Elizabeth, Moorhouse menambahkan bahwa misi pertama melawan Daesh akan dikenang sebagai momen penting hingga 50 tahun umum kapal tersebut.

Baca Juga: Rusia terus berkomitmen untuk pasok senjata ke Venezuela

Kapal induk Inggris membawa 18 jet F35B milik Inggris dan AS, merupakan jumlah terbesar yang pernah mengarungi lautan. Angkatan Udara Inggris menilai F-35B adalah pesawat yang ideal untuk memberikan serangan presisi.

Semuanya adalah pesawat tempur multi-peran generasi baru yang dilengkapi dengan sensor canggih, sistem misi, dan teknologi siluman. 

Misi kali ini juga merupakan misi tempur pertama yang dilakukan oleh pesawat AS dari kapal induk asing sejak HMS Victorious di Pasifik Selatan pada tahun 1943.

Milisi Daesh atau ISIS jadi sasaran utama karena belakangan semakin meningkatkan intensitas serangan. Dikutip dari Arab News, lebih dari 20 anggota pasukan keamanan Irak dan Kurdi telah dibunuh oleh kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir.

Pada tanggal 21 Januari, Baghdad mengalami pemboman bunuh diri paling mematikan dalam tiga tahun, dengan 32 orang tewas dan lebih dari 100 terluka setelah sebuah ledakan terjadi di pasar.

Selanjutnya: 2.000 Senjata nuklir dalam keadaan siaga di seluruh dunia, AS dan Rusia mendominasi