Lakukan perbaikan proses bisnis, BNI tekan NPL ke level 3,8% per September 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya memperbaiki kualitas kredit di tengah pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19. 

David Pirzada, Direktur Manajemen Risiko BNI menyatakan sepanjang tahun berjalan, BNI melakukan perbaikan dalam proses kredit secara end to end. 

“Pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit baru dari debitur top tier maupun debitur yang champion di sektornya. BNI sudah berhasil menurunkan non performing loan (NPL) hingga september 2021 di level 3,8%. Menurun 0,5% dibanding posisi Desember 2020 di 4,3%,” ujar David kepada Kontan.co.id pada Selasa (9/11).


Ia menyatakan posisi NPL itu, lebih baik dari proyeksi Rencana bisnis bank (RBB) di akhir 2021 pada level 3,9%. BNI juga terus melakukan pemantauan dan asesmen yang ketat untukk mengetahui kondisi debitur. 

Baca Juga: BNI salurkan kredit dengan skema paylater mencapai Rp 325 miliar

“BNI memberikan support untuk debitur yang mengalami kesulitan di masa pandemi ini. Secara keseluruhan kondisi kualitas porotfolio bni lebih baik dibanding tahun 2020 tercermin dari menurunnya rasio LAR dan rasio NPL dibanding posisi Desember 2020,” papar David.

Ia menambahkan, dalam mengantisipasi pemburukan kredit, BNI terus meningkatkan NPL coverage ratio, naik dari 182% di Desember 2020 menjadi 227% di September 2021.

Memang selama kuartal III-2021, setidaknya 6 perusahaan top tier telah bergabung dalam ekosistem pembiayaan BNI. Salah satunya adalah produsen terbesar pada industri petrokimia terintegrasi di Indonesia, yaitu Chandra Asri.

Asal tahu saja, BNI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 569,73 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Nilai itu tumbuh 3,7% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 550,04 triliun.

Selanjutnya: BRI targetkan recovery hapus buku Rp 7 triliun tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi