JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk melakukan survei. Data hasil survei ini kemudian dirilis per bulan untuk memenuhi kebutuhan sektor moneter ataupun sektor riil. Kepala BPS Suryamin mengatakan, dana tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu Rp 1,6 triliun di tahap pertama hingga November. Kemudian dana Rp 400 miliar di akhir tahun. "Dana ini diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) setiap tahunnya. Nilainya Rp 2 triliun," kata Suryamin saat Workshop Media di Hotel Mirah Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2013). Ia menambahkan, dari sisi petugas survei, BPS melibatkan sekitar 246.000 orang. Dari jumlah tersebut, pegawai BPS hanya sekitar 16.000 orang. Sisanya akan menggunakan tenaga alih daya (outsource).
Lakukan survei, BPS rogoh Rp 2 triliun
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk melakukan survei. Data hasil survei ini kemudian dirilis per bulan untuk memenuhi kebutuhan sektor moneter ataupun sektor riil. Kepala BPS Suryamin mengatakan, dana tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu Rp 1,6 triliun di tahap pertama hingga November. Kemudian dana Rp 400 miliar di akhir tahun. "Dana ini diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) setiap tahunnya. Nilainya Rp 2 triliun," kata Suryamin saat Workshop Media di Hotel Mirah Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2013). Ia menambahkan, dari sisi petugas survei, BPS melibatkan sekitar 246.000 orang. Dari jumlah tersebut, pegawai BPS hanya sekitar 16.000 orang. Sisanya akan menggunakan tenaga alih daya (outsource).