Lalamove Fokus Ekspansi di Kota-kota Besar Pulau Jawa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup teknologi, Lalamove menargetkan bisa menjangkau layanan di kota besar di Pulau Jawa. Lalamove sendiri telah ha dir di 17 kota besar di Indonesia sejak 2018, mulai dari kawasan Jabodetabek, Cirebon, Bandung, Lembang, Serang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sidoarjo, Malang, Gresik, dan Surabaya.

Managing Director Lalamove Indonesia Andi M. Rizki mengatakan hal tersebut dilakukan sebab Pulau Jawa merupakan pusat kegiatan ekonomi nasional.

"Dalam beberapa tahun ke depan, kami masih akan mendorong pelayanan di kota-kota besar di Pulau Jawa, di mana masih terpusatnya 60% kegiatan ekonomi nasional," paparnya saat ditemui awak media di Tempo Scan Jakarta, Selasa (25/10).


Ia melanjutkan, dengan rencana ekspansi tersebut pihaknya memiliki beberapa kriteria, yaitu melihat dari besar jumlahnya UMKM yang ada di kota tersebut. Termasuk juga kontributor ekonominya ke Indonesia.

Baca Juga: Lalamove Rencanakan Tambah Armada Besar di Masa Depan

Setelah itu, lanjut Andi, Lalamove baru akan melakukan ekspansi ke beberapa kota lapis kedua atau second tier cities seperti Medan dan Makassar. Setelah itu, perusahaan yang berpusat di Hong Kong itu akan melakukan ekspansi hingga ke wilayah timur Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer Lalamove Paul Loo menyatakan berambisi untuk bisa memperluas pasar Lalamove hingga di seluruh wilayah Indonesia.

"Indonesia merupakan salah satu pasar paling potensial di antara negara-negara yang tercakup dalam wilayah operasional Lalamove. Apalagi, selama pandemi, kami mencatat pesanan pengiriman barang di Indonesia pada seluruh lini moda transportasi tumbuh hampir 1.900%," ungkapnya.

Paul mengatakan, ekspansi hingga wilayah timur Indonesia sebenarnya sudah seringkali dibahas dan pihaknya sangat berambisi untuk itu. Lalamove sangat percaya diri terhadap pasar Indonesia sejalan dengan peningkatan infrastruktur dan populasinya.

Mengenai ancaman resesi tahun depan, Lalamove mengatakan pihaknya masih optimistis terhadap ketahanan industri logistik di tengah prediksi resesi ekonomi pada 2023.

Baca Juga: Runchise tebar aplikasi bisnis kuliner demi perluas pasar

"Walau potensi adanya pelemahan ekonomi tahun depan, bisnis perusahaan yang berbasis teknologi akan tetap memiliki ketahanan yang cukup kuat. Hal itu lantaran sifat teknologi yang terus beradaptasi dan berkembang seiring dengan waktu," kata dia.

Di sisi lain, bisnis logistik juga diprediksi akan memiliki ketahanan apalagi setelah melewati dua tahun pandemi Covid-19. Sejak 2020 hingga 2022, Lalamove justru mencatat jumlah pengiriman barang yang dilayani tumbuh hingga 1.867%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi