JAKARTA. Ekspor buah mangga selama satu semester 2014 terasa lebih masam. Selama enam bulan berjalan, ekspor mangga bahkan tidak mencapai 10% dari total ekspor tahun sebelumnya. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat sampai Juni volume ekspor mangga hanya 56 ton dengan nilai US$ 72.000. Sedangkan sepanjang 2013, ekspor mencapai 1.089 ton dengan nilai US$ 1,4 juta. Hasanuddin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kementan mengatakan, bahwa anjloknya ekspor mangga terjadi karena issue lalat buah yang melekat pada buah mangga tanah air. Buah mangga Indonesia sulit menembus pasar Jepang dan Tiongkok. Alasannya, buah Indonesia dianggap tidak higienis dan terkena hama lalat buah yang membuat buah menjadi hitam dan mengeras.
Lalat buah membuat ekspor mangga RI tak manis lagi
JAKARTA. Ekspor buah mangga selama satu semester 2014 terasa lebih masam. Selama enam bulan berjalan, ekspor mangga bahkan tidak mencapai 10% dari total ekspor tahun sebelumnya. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat sampai Juni volume ekspor mangga hanya 56 ton dengan nilai US$ 72.000. Sedangkan sepanjang 2013, ekspor mencapai 1.089 ton dengan nilai US$ 1,4 juta. Hasanuddin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kementan mengatakan, bahwa anjloknya ekspor mangga terjadi karena issue lalat buah yang melekat pada buah mangga tanah air. Buah mangga Indonesia sulit menembus pasar Jepang dan Tiongkok. Alasannya, buah Indonesia dianggap tidak higienis dan terkena hama lalat buah yang membuat buah menjadi hitam dan mengeras.