JAKARTA. Alih-alih membaik, kurs rupiah masih saja terjerembab. Nilai tukar rupiah di pasar spot pada perdagangan intraday, Rabu (27/8) kemarin, bahkan sempat menyentuh level Rp 11.433 per dollar Amerika Serikat (AS). Pada akhir perdagangan kemarin, rupiah menguat tipis 0,63% menjadi Rp 11.265 per dollar AS ketimbang sehari sebelumnya. Namun, dalam sepekan, rupiah telah terbenam sebesar 4,54%. Padahal, sudah hampir sepekan, paket kebijakan pemerintah untuk menstabilkan ekonomi resmi meluncur. David Sumual, ekonom BCA bilang, pergerakan rupiah saat ini lebih banyak terimbas sentimen dari dalam negeri ketimbang global. Mengurangi defisit neraca berjalan, menekan angka inflasi, serta menahan keluarnya dana asing adalah pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan.
Lambat bertindak, rupiah masuk fase kritis
JAKARTA. Alih-alih membaik, kurs rupiah masih saja terjerembab. Nilai tukar rupiah di pasar spot pada perdagangan intraday, Rabu (27/8) kemarin, bahkan sempat menyentuh level Rp 11.433 per dollar Amerika Serikat (AS). Pada akhir perdagangan kemarin, rupiah menguat tipis 0,63% menjadi Rp 11.265 per dollar AS ketimbang sehari sebelumnya. Namun, dalam sepekan, rupiah telah terbenam sebesar 4,54%. Padahal, sudah hampir sepekan, paket kebijakan pemerintah untuk menstabilkan ekonomi resmi meluncur. David Sumual, ekonom BCA bilang, pergerakan rupiah saat ini lebih banyak terimbas sentimen dari dalam negeri ketimbang global. Mengurangi defisit neraca berjalan, menekan angka inflasi, serta menahan keluarnya dana asing adalah pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan.