LAMI tawarkan harga tender offer Rp 531 per saham



JAKARTA. PT Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) bakal memulai proses delisting. Perusahaan properti itu telah menetapkan harga tender offer untuk menyerap saham LAMI yang ada di publik.

Berdasarkan prospektus perusahaan, Selasa (9/5) harga yang ditawarkan dalam tender offer tersebut adalah Rp 531 per saham. PT Laksana Citranusantara selaku pemegang saham pendiri LAMI bakal menjadi pihak yang akan membeli kembali (buyback) saham beredar di publik.

Sebanyak 81,73 juta saham LAMI dipegang oleh publik. Artinya, LAMI perlu menyiapkan dana minimal sekitar Rp 43 miliar untuk buyback itu.


Harga itu tergolong premium. Sebab, harga saham LAMI di pasar saat ini Rp 368 per saham.

Harga tender offer itu juga masih lebih tinggi dibanding harga tertinggi saham LAMI. Rata-rata harga tertinggi saham LAMI Rp 515 per saham dan terjadi pada kuartal III 2016.

Asal tahu saja, Sejak 2011, harga saham LAMI tidak pernah mencapai level Rp 600 per saham. Sejak listing pada 2001, LAMI juga tidak pernah melakukan aksi korporasi.

Dua alasan itu yang mendorong LAMI untuk melakukan delisting. Selain itu, delisting juga lantaran LAMI tidak mampu memenuhi memenuhi peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Salah satu poin dalam aturan itu adalah, pengenaan denda ketika tidak mampu memenuhi kewajiban sebagai emiten.

Namun, sebelum mengeksekusi rencana ini, LAMI perlu meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilakukan pada 16 Juni 2017 mendatang.

Namun, jika dalam RUPSLB itu pemegang saham tidak setuju, LAMI bisa kembali menggelar RUPSLB dengan agenda yang sama 12 bulan sejak RUPSLB pertama dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto