KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Deutsche Bank membukukan peningkatan laba kuartal I-2024 sebesar 10%, melampaui perkiraan, berkat peningkatan perdagangan pendapatan tetap dan kesepakatan yang menggerakkan pendapatan di divisi perbankan investasinya. Kenaikan laba ini menandakan pulihnya perbankan investasi sebagai penyumbang utama pendapatan bagi Deutsche, mengungguli divisi ritel yang baru-baru ini menghadapi kendala dalam layanan pelanggan meskipun mengalami keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi. Hasil ini menandai laba kuartal ke-15 berturut-turut bagi Deutsche, merekam pencapaian yang luar biasa setelah menghadapi kerugian besar selama dekade terakhir.
Baca Juga: Bank Sentral Eropa Kirim Sinyal Pemangkasan Bunga di Juni Meskipun sahamnya naik sekitar 60% dalam setahun terakhir, sahamnya dibuka 1,5% lebih rendah setelah pengumuman kinerja tersebut. Laba bersih Deutsche yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham mencapai 1,275 miliar euro (US$ 1,37 miliar) pada kuartal ini, melebihi laba 1,158 miliar euro pada periode yang sama tahun sebelumnya, dan juga melampaui perkiraan analis yang sekitar 1,2 miliar euro. "Hasil ini menandai langkah maju bagi kami," kata Chief Executive Officer Deutsche, Christian Sewing, dalam pesannya kepada karyawan. Dia menegaskan komitmen bank terhadap target tahun 2025, termasuk penurunan rasio biaya terhadap pendapatan, meskipun beberapa analis mempertanyakan tingkat ambisi tersebut. Meskipun pendapatan bank melebihi ekspektasi, Deutsche masih dihadapkan pada ekonomi domestik yang lemah, bahkan ketika kepercayaan bisnis di Jerman mengalami peningkatan. Baca Juga: Keluhan Nasabah di Bank Jerman Meningkat 87% di 2023 Regulator juga memperingatkan bahwa tahun 2024 kemungkinan akan menjadi tahun yang sulit bagi bank-bank Jerman karena beban krisis properti dan kredit macet. Pendapatan dari divisi perbankan investasi Deutsche meningkat 13% pada kuartal ini, melampaui perkiraan kenaikan sebesar 6,9% yang disampaikan oleh para analis. Sementara pendapatan dari bank korporasi turun 5%, meleset dari ekspektasi penurunan sebesar 3,5%, dan pendapatan dari divisi ritel turun 2%, sesuai dengan perkiraan.