KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun. Realisasi itu mencapai 101,3% dari target investasi tahun 2023 yang sebesar Rp 1.400 triliun.

Realisasi investasi ini juga mencapai 129% dari target rencana strategis investasi yang ditargetkan mencapai Rp 1.099,8 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi selama sepanjang 2023 naik 17,5% dibandingkan dengan periode yang sama di 2022.

“Realisasi investasi di RPJMN targetnya Rp 1.099,8 triliun, Alhamdulillah tercapai sebesar Rp 1.418,9 triliun,” tutur Bahlil dalam Konferensi Pers, Rabu (23/1).

Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 674,9 triliun atau 47,6% dari total investasi sepanjang 2022. Angka tersebut naik 22,1% dibandingkan posisi 2021.

Kemudian, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 744 triliun atau 54,2% dari total investasi 2023. Realisasi tersebut meningkat 22,1% jika dibandingkan dengan periode sama di 2021.

Baca Juga: Survei BI: Kredit Perbankan Akan Tumbuh 10,8% di Tahun 2024

Lebih lanjut, jika dilihat secara wilayah, di luar Pulau Jawa masih mendominasi investasi yang masuk sepanjang tahun 2023. Porsinya mencapai 51,5% atau setara Rp 730,8 triliun.

Sementara itu, untuk investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 688,1 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 48,1 % dari total investasi 2023.

Secara sektoral, industri logam dasar masih menguasai investasi dengan nilai sebesar Rp 171,2 triliun. Kemudian, sektor pertambangan sebesar Rp 136,4 triliun, industri transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 134,3 triliun.

Jika dilihat dari sektornya, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin Dan Peralatannya paling banyak diminati oleh investor di sepanjang 2023 dengan kontribusi Rp 200,3 triliun.

Baca Juga: Indonesia Sees FDI Worth US$ 47 Billion in 2023 - Investment Ministry

Dengan pencapaian investasi di sepanjang 2023, penyerapan tenaga kerja selama investasi setahun tersebut mencapai Rp 1.823.543 orang tenaga kerja.

Serapan tenaga kerja ini juga meningkat dibandingkan  tahun lalu yang hanya mencapai 1.305.001 orang tenaga kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi