Lampaui Target RPJMN, Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Tembus 277 Juta Orang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencapai 277 juta orang per awal November 2024.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, jumlah itu setara 98,25% total penduduk Indonesia dan telah melampau target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasinoal (RPJMN). 

"RPJMN kita ditergetkan tahun 2024 harus mencapai 98% (peserta BPJS), bayak orang pesimistis. Tapi rupanya tahun 2024 kita mencapai 98,25%," ujar Ghufron dalam Raker Bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (13/11). 


Baca Juga: Malaysia Akan Contoh Layanan Kesehatan ala BPJS Kesehatan

Ghufron menyebut peningkatan jumlah peserta itu bisa dicapai selama 10 tahun BPJS Kesehatan beroperasi. Berdasarkan catatannya, pada 2014 silam jumlah peserta baru mencapai 114 juta jiwa.

Ia juga mengatakan peningkatan peserta ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan negara maju seperti di Amerika Serikat (AS), Jerman maupun Jepang. 

Saat ini di AS masih ada 30 juta lebih penduduk yang belum terkaver oleh asuransi kesehatan pemerintah. 

Sementara, di Jerman membutuhkan waktu selama 170 tahun untuk mengkaver seluruh penduduk dengan jaminan kesehatan dan Jepang butuh 36 tahun lamanya. 

"Paling cepat itu Korea Selatan selama 12 tahun, tapi Indonesia rupanya lebih cepat dari Korea Selatan," kata Ghfron. 

Baca Juga: BPJS Kesehatan Berpotensi Defisit Rp 20 Triliun pada 2024, Begini Saran Ekonom

Ghufron juga mengatakan BPJS Kesehatan terus melakukan perbaikan layanan.  Melalui berbagai tranfromasi yang dilakukan saat ini kepercayaan dan tingkat kepuasan terhadap BPJS Kesehatan turut meningkat tajam mencapai 90% pada tahun 2024. 

Ia juga menyebutkan, rumah sakit yang ingin bekerja sama dengan BPJS Keshatan juga terus berdatangan. Bahkan saat ini, rumah sakit swasta yang mendominasi dalam memberikan layanan JKN melalui BPJS Kesehatan. 

"Rumah sakitnya yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 66% adalah swasta, dan FKTP yang swasta itu 50%," ungkapnya. 

Selanjutnya: Pasar Masih Wait and See, Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah Kamis (14/11)

Menarik Dibaca: Perbedaan Ceramide dan Hyaluronic Acid, Mana yang Lebih Baik untuk Kulit?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat