AKARTA. Bisa jadi ini akan menjadi aksi korporasi terbesar di tahun ini. Dua raksasa perusahaan gas plat merah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) bakal merger tahun ini, dan menyatukan aset senilai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 170 triliun. Rencana merger tersebut menjadi salah satu poin hasil rapat antara Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Pertamina yang digelar Selasa (7/1). Berdasarkan risalah rapat yang diperoleh KONTAN, pemerintah menyetujui perusahaan hasil merger dua BUMN itu akan berada di bawah kendali Pertamina. Hadir dalam rapat itu seluruh direksi Pertamina, Dewan Komisaris, yakni Sugiharto, Bambang Brodjonegoro, Nurdin Zainal, Edy Hermantoro, dan Mahmuddin Yasin. Dari pemerintah, selain Dahlan Iskan, Deputi Kementerian BUMN Dwiyanti Tjahjaningsih, dan Staf Khusus Menteri BUMN Abdul Azis.
Lampu hijau merger PGN-Pertagas
AKARTA. Bisa jadi ini akan menjadi aksi korporasi terbesar di tahun ini. Dua raksasa perusahaan gas plat merah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) bakal merger tahun ini, dan menyatukan aset senilai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 170 triliun. Rencana merger tersebut menjadi salah satu poin hasil rapat antara Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Pertamina yang digelar Selasa (7/1). Berdasarkan risalah rapat yang diperoleh KONTAN, pemerintah menyetujui perusahaan hasil merger dua BUMN itu akan berada di bawah kendali Pertamina. Hadir dalam rapat itu seluruh direksi Pertamina, Dewan Komisaris, yakni Sugiharto, Bambang Brodjonegoro, Nurdin Zainal, Edy Hermantoro, dan Mahmuddin Yasin. Dari pemerintah, selain Dahlan Iskan, Deputi Kementerian BUMN Dwiyanti Tjahjaningsih, dan Staf Khusus Menteri BUMN Abdul Azis.