KONTAN.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah memberikan layanan kawin suntik (inseminasi buatan/IB) gratis kepada peternak untuk merealisasikan target 60.000 sapi bunting. Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Lampung Tengah, Taruna dalam rilisnya yang diterima di Bandarlampung, Jumat menyebutkan, program inseminasi buatan telah digulirkan dengan target sapi bunting 60.000 ekor. Saat ini telah terealisasi 35% atau sekitar 21.000 ekor sapi bunting. Layanan kawin suntik ini diberikan secara gratis.
"Program kawin suntik secara massal ini dilakukan di tiap kecamatan. Program ini sudah kami lakukan sejak awal Juni dan ditargetkan sampai akhir Desember 2017 dapat terealisasi," katanya. Menurut dia, pelayanan IB gratis itu diwujudkan untuk mendukung program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), dengan tujuan utama untuk meningkatkan jumlah populasi sapi. "Kami telah mengerahkan 130 petugas yang tersebar di setiap kecamatan. Sebelumnya penggunaan jasa kawin suntik dikenai biaya sekitar Rp50 ribu untuk sekali suntik. Saat ini sedang ada program pelayanan IB gratis. Peternak juga bisa konsultasi langsung dengan petugas," kata Taruna. Selain pelayanan IB, dalam Upsus Siwab ada progam penanganan gangguan reproduksi terhadap sapi betina, terutama untuk sapi yang dikategorikan majer atau mandul. Penanganannya akan dilakukan dengan pemberian hormon khusus dan pakan berkualitas berupa konsentrat. "Kami sedang kejar target, penerapan kawin suntik bisa berulang. Jika setelah disuntik juga belum bunting maka akan dikawin suntik ulang. Kalau sampai beberapa kali gagal bunting, maka sapi tersebut baru dilabeli majer dan selanjutnya bisa diafkir atau dipotong untuk dijual dagingnya," ujarnya.
Sementara itu Bupati Lampung Tengah Mustafa menjelaskan, guna merealisasikan target swasembada daging, sebelumnya Pemkab telah membentuk kampung ternak terpadu di tiap-tiap kampung di Lampung Tengah. Ditargetkan setiap kampung bisa memelihara sepuluh ekor sapi. Dengan adanya layanan IB gratis diharapkan semakin menunjang target swasembada daging di Lampung Tengah dan nasional. "Harga daging sapi terus naik. Indonesia masih kurang stok daging sampai akhirnya impor. Jika peternak kami gerakkan lebih massif, saya percaya kebutuhan daging dapat terpenuhi. Selain itu pengangguran di Lampung Tengah akan berkurang dan kemandirian ekonomi akan tercipta," kata Mustafa. (Edy Supriyadi) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana