Landed house akan menopang kinerja Summarecon Agung (SMRA) tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan lebih banyak menyasar segmen menengah untuk menunjang kinerja selama tahun 2019 ini.

Produk segmen menengah yang dimaksud adalah produk landed house. Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Pitoyo Adhi mengatakan, saat ini produk tersebut dirasa masuk dalam budget pasar sasaran SMRA. “Untuk produk landed house itu harga rata-ratanya Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar,” kata Adrianto kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).

SMRA menargetkan sebanyak 58% marketing sales tahun ini datang dari produk landed house. Itu berarti target SMRA terhadap produk segmen menengah sekitar Rp 1,68 triliun. Sepanjang tahun ini SMRA menargetkan marketing sales sebesar Rp 4 triliun sepanjang tahun ini. “Sisanya kami harapkan datang dari penjualan apartemen, ruko hingga kavling,” ungkap Adrianto.


Sebelumnya SMRA mengungkapkan bahwa portofolio produk properti emiten ini memang didominasi oleh unit-unit hunian apartemen di bawah Rp 1 miliar. Persentasenya mencapai 75% dari total seluruh produk SMRA. Hal itu tak dibisa dilepaskan dari segmen pasar menegah yang disasar oleh SMRA.

Harga produk hunian SMRA juga disesuaikan dengan lokasi pembangunan. Untuk lokasi apartemen di pinggiran Jakarta seperti di Serpong dan Bekasi, Summarecon membanderol dengan harga di bawah Rp 1 miliar per unit.

Meski begitu SMRA juga tidak meninggalkan begitu saja produk-produk untuk segmen lainnya yaitu segmen menengah ke atas. “Untuk segmen tersebut ada produk kami yaitu empat tower Kensington Apartemen di Summarecon Kelapa Gading yang hingga saat ini masih berjalan penjualannya,” kata Adrianto.

Adrianto optimistis terhadap kinerja SMRA meski dari faktor domestik, Indonesia baru saja menjalankan pemilihan umum serta masih akan menyambut momentum lebaran. “Tidak akan terpengaruh secara signifikan,” imbuhnya.

Sekedar informasi, pada tahun lalu SMRA mencatatkan pendapatan Rp 5,66 triliun. Jumlah ini tumbuh tipis sebesar 4,8% bila dibanding tahun 2017 yang mencapai Rp 5,64 triliun. Sedangkan laba SMRA melonjak 24% menjadi Rp Rp 448,71 miliar pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati