Langgar karantina hingga menularkan Covid-19, pria Vietnam dipenjara 5 tahun



KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam akan memenjarakan seorang pria karena terbukti melanggar aturan karantina Covid-19 hingga menularkannya ke orang lain. Pengadilan pada hari Selasa (7/9) menjatuhi hukuman penjara selama 5 tahun kepada pria tersebut.

Dilansir Reuters dari Kantor Berita Vietnam (VNA), pria bernama Le Van Tri (28) telah dihukum karena "menyebarkan penyakit menular berbahaya" pada persidangan di Pengadilan Rakyat provinsi selatan Ca Mau.

Tri terbukti melakukan perjalanan kembali ke Ca Mau dari Kota Ho Chi Minh dan melanggar peraturan karantina 21 hari. Akibat aktivitasnya tersebut, Tri menginfeksi delapan orang, satu di antaranya meninggal karena virus setelah satu bulan perawatan.


Sebelum Tri, Vietnam sebelumnya telah menghukum dua orang lainnya dengan hukuman penjara yang ditangguhkan selama 18 bulan dan dua tahun atas tuduhan yang sama.

Baca Juga: Vietnam akan gaji pasien Covid-19 yang sudah sembuh untuk membantu di rumah sakit

Ca Mau yang merupakan provinsi paling selatan di Vietnam telah melaporkan 191 kasus dan dua kematian sejak pandemi dimulai. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari hampir 260.000 kasus dan 10.685 kematian di pusat virus corona negara itu, Kota Ho Chi Minh.

Meskipun demikian, Vietnam dalam beberapa bulan terakhir telah berjuang melawan penyebaran Covid-19 yang semakin memburuk, mengakibatkan lebih dari 536.000 orang terinfeksi dan menewaskan 13.385 orang.

Pada masa awal pandemi, Vietnam sempat menjadi contoh negara yang sukses mengambil langkah cepat dalam pencegahan Covid-19. Pengujian massal serta pembatasan sosial yang ketat sempat berhasil membuat Vietnam jauh dari Covid-19 dalam beberapa bulan di tahun 2020 lalu.

Kondisi mulai memburuk sejak kemunculan klaster baru pada bulan April lalu dan diperburuk sejak varian delta menyerbu.

Pemerintah Vietnam bahkan mulai menerjunkan tentara untuk mengawasi pembatasan sosial di Ho Chi Minh sejak bulan Agustus lalu.

Selanjutnya: Vietnam kerahkan tentara untuk mengawasi lockdown Covid-19