Langka Terjadi, Korea Selatan Siap Memberikan Bantuan Banjir kepada Korea Utara



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan siap memberikan bantuan kepada Korea Utara untuk kerusakan yang disebabkan oleh hujan lebat baru-baru ini.

Pernyataan tersebut dirilis oleh Palang Merah Korea Selatan pada hari Kamis (1/8/2024), yang sekaligus menandai upaya langka di bawah pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol kepada tetangganya.

Melansir Reuters yang mengutip Palang Merah, pihak berwenang di Korea Selatan siap membahas bantuan yang dibutuhkan, skala bantuan dan cara mentransfernya dan menantikan tanggapan cepat dari Pyongyang.


Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea. 

Palang Merah telah memimpin dalam melaksanakan proyek-proyek antara kedua Korea yang bermusuhan di masa lalu, termasuk reuni keluarga yang terpisah dan pasokan bantuan.

Informasi saja, media pemerintah Korea Utara telah melaporkan, hujan lebat telah melanda wilayah barat laut Korea Utara dalam beberapa hari terakhir, membanjiri lebih dari 4.000 rumah di wilayah Sinuiju dan Uiju.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi memeriksa daerah yang terendam banjir dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kerusakan tersebut.

Baca Juga: Jika Trump Menang, Korea Utara Ingin Memulai Lagi Perundingan Nuklir

Wilayah tersebut telah terdampak oleh hujan lebat akibat Badai Tropis Gaemi dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan tanah longsor yang menewaskan 12 orang di China selatan dan banjir bandang di tempat lain.

Menurut seorang pejabat Kementerian Unifikasi pada hari Kamis, ada kemungkinan korban jiwa yang signifikan di Korea Utara. 

Pada hari Kamis, media pemerintah Korea Utara mengatakan ada pekerjaan yang sedang dilakukan di ibu kota untuk mencegah banjir Sungai Taedong yang mengalir melalui Pyongyang.

Tawaran bantuan tersebut muncul karena hubungan antara kedua Korea, yang secara teknis masih dalam keadaan perang, telah tegang di tengah sikap garis keras terhadap Korea Utara oleh pemerintah Yoon.

Baca Juga: Korea Utara Dilanda Banjir Besar, Lebih dari 4.000 Rumah Terendam

Sejak akhir Mei, kedua pihak telah terlibat ketegangan atas peluncuran balon pembawa sampah oleh Korea Utara ke Selatan dan Seoul menanggapi dengan siaran propaganda di perbatasan, yang membuat Korea Utara marah.

Tidak jelas apakah Pyongyang akan menanggapi tawaran tersebut atau setuju untuk mengadakan diskusi. Korea Utara telah memutus semua jalur komunikasi resmi dengan Korea Selatan.

Penilaian yang jelas tentang kerusakan dan korban dari bencana di Korea Utara sulit dilakukan, karena tidak ada pemantau kemanusiaan dari luar yang hadir di negara tertutup itu.

Menurut badan cuaca Korea Selatan, hujan lebih banyak diperkirakan akan turun di Sinuiju pada hari Kamis dan Jumat dini hari.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie