KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) meluncurkan Program Wawasan Nusantara (WASH Management, Waste Management, and Nutrition for Nusantara) di Desa Kutamaneuh, Karawang, Jawa Barat. Program ini merupakan pengembangan dari program WASH+ (Water Access, Sanitation and Hygiene +) yang sebelumnya berhasil dalam pengelolaan air berbasis masyarakat. Wawasan Nusantara memperluas cakupan WASH+ dengan fokus pada pengelolaan sampah padat dan cair, peningkatan nutrisi melalui pertanian skala rumah tangga, dan pemberdayaan usaha mikro berbasis pengelolaan sampah serta produk pertanian.
Baca Juga: CCEP Indonesia Komitmen Pengelolaan Air di World Water Forum 2024 Pendekatan ini bertujuan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan air, sanitasi, pengelolaan sampah, dan nutrisi. Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam akses sanitasi yang layak. Berdasarkan data Bank Dunia (2020), sekitar 100 juta penduduk Indonesia kekurangan akses fasilitas sanitasi yang memadai, dan 60 juta lainnya terpaksa buang air besar di tempat terbuka. Hal ini berkontribusi pada tingginya tingkat kontaminasi sumber air minum, yang menyebabkan penyebaran penyakit diare, salah satu penyebab utama kematian balita. Melalui WASH+, CCEP Indonesia bersama mitra Water Stewardship Indonesia (WSI) dan Safe Water Gardens (SWG) telah melakukan intervensi di Desa Kutamaneuh. Program ini melibatkan sensus desa untuk merancang akses air bersih, fasilitas sanitasi, dan pengelolaan sampah.
Baca Juga: Aqua Pastikan Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Masyarakat di 46 Kabupaten Selain itu, dibangun fasilitas air dan sanitasi dengan sistem daur ulang air untuk pertanian rumah tangga, serta pelatihan bagi masyarakat mengenai pentingnya sanitasi dan nutrisi. Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia, menyatakan bahwa Wawasan Nusantara bertujuan meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, memperbaiki kesehatan melalui peningkatan gizi, dan menciptakan peluang ekonomi lewat usaha mikro berbasis sampah dan pertanian. "Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan diharapkan mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (7/11). Dalam peluncuran program ini, CCEP Indonesia juga mengadakan diskusi panel yang membahas pendekatan terpadu dalam menyediakan akses air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat.
Baca Juga: Tugu Insurance Hadirkan Akses Air Bersih bagi Warga Desa Kalitekuk, Gunungkidul Fany Wedahuditama dari Water Stewardship Indonesia menekankan pentingnya sensus desa dalam program WASH+, sementara Eka Jatnika Sundana dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat menggarisbawahi pentingnya kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Camat Tegalwaru, Bunawan, menyatakan bahwa program WASH+ telah membawa dampak positif bagi masyarakat Kutamaneuh, dan optimis bahwa WAWASAN Nusantara akan memperluas manfaat tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli