BEIJING. China akan mengambil tindakan yang "memaksa" untuk memastikan adanya likuiditas yang berlimpah dalam sistem perbankan. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Gubernur Peoples Bank of China, Yi Gang dalam tulisannya di majalah Qiushi.
Bank sentral akan menjaga keseimbangan suku bunga dan persyaratan utang untuk menjaga likuiditas dalam level yang semestinya. Pasar saham di China telah terjungkal, dan penjualan properti juga terjerembap. Menurut Yi, hal ini mengindikasikan kepanikan di seluruh dunia telah tampak. Pada tanggal 9 November 2008 lalu, China telah mengumumkan US$ 590 miliar atau setara dengan 4 triliun yuan sebagai paket stimulus China setelah perekonomian di negara terbesar keempat di dunia itu menyusut di kuartal terakhir. "Seiring dengan pasar keuangan internasional kian memburuk, kepanikan akan menyebar hingga ke China," kaya Yi. Karenanya, imbuh Yi, "Jika ditangani secara keliru, maka dampak negatif kemungkinan akan semakin hebat dan menyebar luas, merembet pada perekonomian kita dan stabilitas keuangan."Bank sentral akan menyediakan likuiditas untuk institusi keuangan lokal maupun asing melalui sistem operasi pasar bebas dan akan membangun term-acution facility tanpa kerumitan. Yuan juga akan dijaga agar tetap stabil. China akan menyurung permintaan domestik seiring dengan perekonomian dunia yang melambat. Pasalnya, seretnya gelindingan perekonomian global memberikan dampak yang buruk bagi pengiriman ke seluruh dunia. Menurut Yi, perlambatan sebesar 1% di AS maupun Eropa akan memangkas sebanyak 8% pertumbuhan ekspor di Asia. Asal tahu saja, pertumbuhan ekonomi China sebesar 9% di kuartal ketiga. Bank sentral telah mengiris suku bunga acuannya sebanyak tiga kali tahun ini. Editor: