Langkah China untuk Genjot Penjualan Mobil dan Elektronik Mengecewakan Pasar



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas China pada Jumat (20/7), mengumumkan langkah-langkah untuk membantu meningkatkan penjualan mobil dan elektronik dengan tujuan menopang ekonomi yang lesu. Akan tetapi, langkah-langkah tersebut dikabarkan gagal untuk mengesankan para investor yang telah menjerit untuk stimulus yang lebih kuat.

Melansir Reuters, Sabtu (22/7), suatu pernyataan tentang konsumsi mobil yang diterbitkan oleh 13 lembaga pemerintah China menerangkan daerah-daerah di China akan didorong untuk meningkatkan kuota pembelian mobil tahunan dan mendukung penjualan kendaraan bekas.

Ketika pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 melambat, para pembuat kebijakan mengidentifikasi sektor otomotif di China akan didorong sebagai pemicu utama untuk menopang pertumbuhan. 


Baca Juga: Masa Depan Ekonomi China Diproyeksi Melambat dan Tak Pernah Jadi Negara Kaya

Pada Juni 2023, China secara tak terduga memperpanjang keringanan pajak pembelian untuk kendaraan energi baru hingga 2027. Namun, permintaan konsumen domestik tetap lemah dan pasar mobil di China telah bersaing lewat perang harga yang dipicu oleh Tesla pada  Januari 2023. Sejak saat itu, persaingan harga tersebut menyebar ke lebih dari 40 merek dengan menawarkan berbagai diskon.

Pada Maret 2023, asosiasi industri terkemuka mendesak industri otomotif dan pihak berwenang untuk meredam tren pemotongan harga agar memastikan perkembangan industri yang sehat dan stabil. Adapun pernyataan pada Jumat (21/7), yang bertujuan untuk mendorong konsumsi mobil juga mengungkit hal itu. 

"Pemerintah daerah tidak boleh mengeluarkan kebijakan proteksionis dan menghindari persaingan yang kejam," tulis pernyataan tersebut.

Pernyataan terpisah yang mendukung penjualan produk elektronik menerangkan bahwa pihak berwenang akan mendorong lembaga penelitian ilmiah dan entitas pasar untuk secara aktif menerapkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Inteligen (AI) dalam negeri untuk meningkatkan tingkat kecerdasan produk elektronik.

Baca Juga: Mengejutkan! Bank Sentral Rusia Kerek Suku Bunga Acuan Jadi 8,5%

Langkah-langkah serupa yang diumumkan oleh pihak berwenang dalam beberapa bulan terakhir gagal mendorong pasar elektronik dan otomotif. Ditandai saham-saham di indeks mobil China turun 0,3% dan indeks elektronik turun 0,6% terhadap kenaikan 0,1% di indeks acuan.

"Dukungan-dukungan tersebut tidak akan secara signifikan mendorong konsumsi ketika orang-orang pada umumnya masih enggan untuk membelanjakan uang mereka karena tidak yakin akan pemulihan ekonomi," tulis UBS.

Para investor telah mengatakan bahwa mereka kecewa dengan pertumbuhan kuartal kedua China tahun ini yang lemah dan ingin melihat stimulus yang lebih kuat. Alhasil, beberapa investor menggantungkan harapan mereka pada pertemuan Politburo di akhir Juli 2023.

Editor: Handoyo .