KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Presiden Joko Widodo merespons sikap proteksionisme Amerika Serikat (AS) terhadap negara berkembang termasuk Indonesia, dinilai menjaga rupiah tak melemah lebih dalam. 

Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,03% ke Rp 14.390 per dollar AS. Sementara tadi pagi, pelemahan rupiah lebih dalam, terlihat dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada laman Bank Indonesia mencatat rupiah melemah 0,31% ke Rp 14.435 per dollar AS.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, langkah Jokowi mengumpulkan para meneteri untuk membahas ekspor impor Indonesia dengan AS menambah tenaga rupiah.  Sebelumnya, AS berencana mengkaji tarif bagi 3.500 produk bebas bea masuk lewat Generalized System of Preference (GSP) yang dihasilkan negara berkembang, termasuk produk dari Indonesia.

"Hal ini menguatkan kepercayaan investor, sehingga rupiah tak turun dalam," kata Ibrahim, Kamis (12/7).

Namun, Ibrahim memproyeksikan besok (13/7) rupiah berpotensi bergerak cenderung melemah, karena indeks dollar AS berpotensi menguat ke level 95. Penguatan indeks dollar AS karena inflasi AS di level 2%.

Ibrahim memproyeksikan rupiah bergerak direntang Rp 14.367 per dollar AS hingga Rp 14.460 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia