KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati bulan puasa Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan bahan pokok yang ada di lapangan. Berdasarkan pemantauan Kemendag di sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok, maka disusun mitigasi pada beberapa kebutuhan pokok. Pertama, untuk komoditi kedelai harga diakui cenderung tinggi mengikuti harga internasional. Hal tersebut mengingat 95% kebutuhan kedelai nasional dipenuhi dari impor. Maka untuk mitigasi harga dan ketersediaan kedelai Kemendag menugaskan Bulog untuk menjalankan program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tempe tahu.
"Penggantian selisih harga sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) yang bersumber dari anggaran cadangan stabilisasi harga pangan," jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan dalam RDP bersama Komisi VI DPR, Rabu (30/3). Baca Juga: Kementerian PUPR Menargetkan Bendungan Leuwikeris Rampung pada 2023 Kemudian dari pantauan Kemendag harga gula saat ini berada di kisaran Rp 14.500 per kg atau naik 2,84% dibandingkan bulan lalu. Harga gula saat ini naik 11,54% jika dibandingkan periode Lebaran tahun lalu. Kenaikan harga gula disebabkan oleh kenaikan harga raw sugar impor hingga mencapai Rp10.436 per kilogram. Sebagai upaya memastikan ketersediaan pasokan, Kemendag mendorong percepatan distribusi gula eks impor dan relaksasi harga acuan gula di tingkat eceran menjadi Rp 13.500 per kilogram. Kemudian sebagai langkah mengendalikan harga telur dan daging ayam ras Kementerian Perdagangan menugaskan perum Bulog melalui surat kami Nomor 285/M-DAG/sd/3/2022 tanggal 24 Maret 2022 untuk menyediakan jagung pakan ternak sebanyak 50.000 ton. Langkah ini guna membantu pemenuhan kebutuhan peternak layer khususnya skala mikro dan kecil. "Diharapkan selain harga di tingkat konsumen bisa terkendali, kebijakan ini akan menjaga keberlanjutan usaha peternak skala mikro dan kecil," imbuhnya.