KONTAN.CO.ID - Sejak awal pandemi Unilever secara global telah melakukan langkah-langkah preventif yang tegas untuk melindungi kesehatan karyawan dan keluarganya. Willy Saelan, Direktur Human Resources PT Unilever Tbk menyatakan bahwa karyawan merupakan jantung dari kelangsungan bisnis sehingga kesehatan dan keselamatan karyawan menjadi prioritas utama. “Salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah (work form home) bagi seluruh karyawan kantor (office based employees), di Unilever Indonesia kebijakan ini telah kami lakukan sejak pertengahan Maret lalu,”jelas Willy. Namun guna memenuhi ketersediaan produk-produk bagi masyarakat Unilever memberikan dukungan kesehatan dan keamanan bagi karyawan garda terdepan yang bekerja di pabrik dan di lapangan. Unilever secara global memiliki protokol yang tegas dalam menangani Covid-19 dan kebijakan ini diterapkan di seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk Indonesia.
Penerapan protokol pada fasilitas perusahaan di pabrik Unilever meliputi:
- Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan produk higienis sesuai standar untuk memaksimal perlindungan saat menjalankan tugas.
- Zonasi yang ketat di dalam zonasi pabrik
- Seluruh mobilitas di dalam gedung/pabrik hanya terbatas pada lingkup kerja masing-masing dan tidak diperkenankan untuk melintasi zona lainnya
- Adanya pembatasan interaksi antar karyawan
- Karyawan yang datang ke area pabrik diwajibkan sudah menggunakan APD dan mempraktekkan rutin yang sesuai protokol kesehatan seperti menggunakan masker, melakukan cuci tangan rutin, juga menggunakan hand sanitizer secara berkala
Guna menerapkan protokol kesehatan khususnya dalam menjaga jarak di aea pabrik Unilever diterapkan pemisahan pintu masuk absen, kantin, klinik dan toilet dari masing-masing zona. Selain itu juga dilakukan penyesuaian jam makan siang dengan masing-masing zoba agar jarak fisik tetap terjaga. Pada saat pergantian shift tidak ada interaksi antar karyawan karena jalur masuk dan jalur keluar berbeda. Pembersihan dan sanitasi secara berkala dilakukan di fasilitas produksi dan area barang. Program asistensi psikologis Situasi pandemi yang belum jelas kapan berakhir ini terkadang menjadikan orang menjadi jenuh, bosan dan bahkan tekanan psikologis. Selain menjaga kesehatan fisik, Unilver juga memiliki program asistensi psikologis bernama
Employee Assistance Program untuk membantu dan memastikan kesehatan mental karyawan selama masa sulit ini. Tim dokter perusahaan juga ditugaskan membantu karyawan di daerah masing-masing. Semua karyawan wajib mengisi daily health survey agar tim dokter perusahaan bisa melakukan antisipasi berdasarkan gejala secara cepat. “Kami membentuk tim khusus untuk memantau hasil survey semua karyawan di semua lokasi kerja kami setiap hari melalui dashboard yang menyajikan insight yang diperlukan,” jelas Willy. Karyawan yang memiliki gejala Covid-19 dan memiliki kontak langsung dengan kasus yang dikonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki gejala seperti flu dan kondisi kesehatan yang kurang baik, maka Unilever akan mengirim karyawan dan keluarga yang tinggal serumah untuk melakukan
Polymerase Chain Reaction (PCR). Langkah preventif juga dilakukan Unilever bagi kelompok yang rentan dan PCR secara reguler dan acak bagi seluruh karyawan, sehingga saat ini Unilever sudah melakukan 4000 test PCR. “Kami juga memberlakukan larangan perjalanan sejak Maret 2020,” imbuh Willy. Jika ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menurut Willy perusahaan akan melakukan komunikasi secara terbuka dan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan dinas terkait untuk melakukan mitigasi dan mengambil langkah ke depan untuk memutus rantai penyebarannya. Tim dokter perusahaan akan melakukan pendampingan intensif jika ada karyawan yang terkonfirmasi positif dan memastikan karyawan yang bersangkutan mendapatkan perawatan dan pengawasan medis yang diperlukan dan memantau perkembangan dengan seksama. “Kami membentuk tim khusus bernama People Squad yang tugasnya mendampingi keluarga karyawan yang sedang dirawat dalam melewati masa-masa sulit,” ujar Willy.
Selain itu, Unilever juga memiliki protokol secara proaktif menangguhkan sementara operasional pabrik untuk pembersihan dan sterilisasi secara menyeluruh, melakukan contact tracing, dan melakukan PCR tes bagi keseluruhan karyawan yang diduga memiliki kontak langsung dengan karyawan yang terkonfirmasi positif. Selain berbagai protokol kesehatan di atas, saat ini Unilever masih membatasi jumlah pengunjung dengan ketat di semua fasilitas.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabu Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti