KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya pasar otomotif nasional dan sektor tambang batubara turut mempengaruhi bisnis truk heavy duty. Meski demikian pelaku industri masih melihat ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengerek penjualan di tahun ini. Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), penjualan truk kelas berat biasanya tergantung pada harga komoditas. "Kalau harga meningkat, maka kebutuhan kendaraan niaga ini juga meningkat," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2). Walau bisnis komoditas batubara belum pulih, Agen Pemegang Merek (APM) truk dapat melihat prospek di komoditas lain contohnya agribisnis. Dengan mandatory bahan bakar B30, Jongkie akui bahwa bisnis minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berpeluang mendorong permintaan truk di sektor tersebut.
Langkah optimistis industri otomotif kerek penjualan truk kelas berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya pasar otomotif nasional dan sektor tambang batubara turut mempengaruhi bisnis truk heavy duty. Meski demikian pelaku industri masih melihat ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengerek penjualan di tahun ini. Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), penjualan truk kelas berat biasanya tergantung pada harga komoditas. "Kalau harga meningkat, maka kebutuhan kendaraan niaga ini juga meningkat," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2). Walau bisnis komoditas batubara belum pulih, Agen Pemegang Merek (APM) truk dapat melihat prospek di komoditas lain contohnya agribisnis. Dengan mandatory bahan bakar B30, Jongkie akui bahwa bisnis minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berpeluang mendorong permintaan truk di sektor tersebut.