Langkah rupiah menanti pilpres AS



JAKARTA. Himpitan katalis negatif baik dari eksternal maupun internal merobohkan kurs rupiah. Di pasar spot, Senin (7/11) kurs rupiah tergelincir 0,14% dibanding hari sebelumnya jadi Rp 13.086 per dollar AS. Menurut kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah justru menguat 0,16% jadi Rp 13.082 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menuturkan, melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal III membuat pasar bereaksi negatif. PDB Indonesia di periode tersebut cuma 5,02%, lebih rendah dari 5,18% di kuartal II.

"Pasar keburu kecewa dengan perlambatan per kuartal," kata Rully. Sri Wahyudi, Research and Analyst Garuda Berjangka, menambahkan, perhatian akan hasil pilpres AS mendominasi.


"Jika ada sinyal Hillary Clinton menang, maka USD akan semakin berjaya," tebak Wahyudi.

Nilai tukar rupiah rupiah juga didorong data neraca perdagangan China dan cadangan devisa Indonesia di Oktober. Cuma efeknya akan lebih kecil ketimbang hasil pilpres.

Wahyudi menghitung hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.050–Rp 13.150. Rully memperkirakan, rupiah masih tertekan dan bergerak antara Rp 13.045–Rp 13.115.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie