Langkah rupiah mengantisipasi data ekonomi



JAKARTA. Rupiah akan lebih bertenaga, karena otot dollar AS mengendur. Namun, perlu mewaspadai faktor eksternal yang bisa mencederai keriangan mata uang Garuda, hari ini. Kemarin, di pasar spot rupiah menguat 0,40% ke level Rp 13.022 per dollar AS.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,14% ke Rp 13.050 per dollar AS.

Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fathrian mengatakan, sinyal keraguan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga dalam waktu dekat telah mengendurkan otot dollar. Ini menguntungkan rupiah.


Tapi, penguatan rupiah sulit berlanjut. AS akan merilis sejumlah data ekonomi yang diprediksi cukup bagus. Apalagi menjelang akhir bulan, permintaan dollar AS di dalam negeri meningkat untuk membayar kewajiban korporasi.

Prediksi Trian, hari ini, rupiah rawan tertekan di Rp 13.100- Rp 13.200 per dollar AS. Sedangkan, Analis Monex Investindo Futures Faisyal menduga, rupiah masih berpeluang menguat pada kisaran Rp 13.030-Rp 13.210 per dollar AS.

"Selain tekanan dari dollar berkurang, kebijakan BI mempertahankan suku bunga bisa menopang rupiah," terang Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie