Lanjut ekspansi, BP-AKR bidik tambahan 15 SPBU baru di Jabodetabek dan Surabaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui PT Aneka Petroindo Raya (APR), BP-AKR terus melakukan pengembangan bisnis ritel Bahan Bakar Minyak (BBM). APR pun akan melanjutkan ekspansi bisnis dengan menambah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) baru di tahun 2021.

Brand and Communications Manager APR Syahran Wahab menyampaikan, pada tahun ini BP-AKR berencana untuk membangun 15 SPBU. Lokasinya akan tersebar di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.

Syahran bilang, BP-AKR bakal terus mengembangkan SPBU melalui skema Company Owned Company Operated (COCO) maupun melalui program kemitraan Dealer Owned Dealer Operated (DODO) untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.


Strategi tersebut dilakukan untuk memenuhi rencana BP-AKR dalam membangun 350 SPBU di Indonesia dalam satu dekade sejak tahun 2018. Di luar daerah tersebut, Syanran mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi ke wilayah lainn.

Baca Juga: Tata kelola niaga timah perlu pembenahan, tambang dan ekspor ilegal masih marak

"Tentunya BP-AKR akan selalu melihat perkembangan pasar dan kondisi geografis yang berpengaruh kepada potensi pemilihan lokasi pembangunan SPBU saat melakukan perencanaan," terang Syahran kepada Kontan.co.id, Selasa (12/1).

Saat ini, sudah ada 16 SPBU BP-AKR yang tersebar di wilayah Jabodetabek sebanyak 12 SPBU dan 4 SPBU di Surabaya. Pada tahun 2020, BP-AKR telah menambah 3 SPBU yang berlokasi di Ciater Raya, Lippo Cikarang dan Meruya Ilir Jakarta Barat.

Dari sisi produk, SPBU BP-AKR menawarkan BBM dengan jenis BP 90, BP 92, dan BP 95. Menurut Syahran, produk BBM yang ditawarkan BP-AKR ini mengandung teknologi Active. "Dapat membantu melindungi mesin dari penumpukan kotoran untuk menjaga performa tetap prima," katanya.

Selain itu, SPBU BP-AKR juga menyediakan produk BP Diesel. Sayangnya, terkait dengan besaran investasi untuk mendirikan SPBU, Syahran masih belum membeberkan secara rinci. "Untuk saat ini nilainya bervariasi. Salah satunya dilihat dari lokasi dan kebutuhan dalam membangun SPBU BP-AKR," pungkas Syahran.

Selanjutnya: Harga minyak terkoreksi, terbebani penguatan dolar dan lockdown akibat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .