KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk melanjutkan peningkatan kinerja bisnis pada 2023 setelah mampu mendorong pemulihan kinerjanya sepanjang 2022. Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk melanjutkan perbaikan kinerja Perusahaan. Langkah itu akan direalisasikan dalam sejumlah area, baik aspek operasional, teknis dan infrastruktur penunjang keberhasilan inisiatif strategis Perusahaan.
Salah satunya, Indonesia Re akan terus memacu perbaikan kualitas portofolio bisnis. Menurutnya, Indonesia Re akan tetap mengembangkan akseptasi dan seleksi risiko bisnis dengan
loss ratio dan
performa yang baik serta tetap memperhatikan manajemen risiko yang terukur. Selain itu, perbaikan portofolio akan dilakukan dengan membatasi akseptasi lini bisnis finansial dan sektor kredit secara ketat dan selektif. Didorong dengan hardening market yang menyebabkan adanya kenaikan pricing di tingkat retrosesi, dalam bisnis treaty non-life yang merupakan salah satu backbone untuk pendapatan Perusahaan, Indonesia Re melakukan penyesuaian dan perbaikan bisnis yang dilakukan penutupan. Perusahaan telah mencanangkan perbaikan portofolio yang diikuti dengan strategi bisnis yang dilakukan pada masa
renewal treaty Januari 2023.
Baca Juga: Indonesia Re Dorong Knowledge Based Businesss di Industri Asuransi dan Reasuransi Sebagai informasi, hardening market atau hard market merupakan terminologi yang umum digunakan di industri asuransi dan reasuransi ketika sulit untuk mendapatkan
cover atau
back-up. Situasi ini terjadi ketika tiga indikator yakni harga atau premi meningkat, terms and condition diperketat dan kapasitas menciut atau berkurang. Benny menyampaikan bahwa Indonesia Re telah melakukan komunikasi intensif terkait perbaikan portofolio dan kondisi
hardening market kepada para klien sejak kuartal III/2022. Upaya itu, berpengaruh terhadap pembaruan program
treaty para ceding yang dimulai sejak Januari 2023.
Hardening market membuat Indonesia Re berfokus pada sejumlah area konsentrasi (
areas of concern) yakni penyesuaian harga premi,
treaty balance dengan melakukan restruktur treaty perusahaan asuransi, hidden accumulation dan konsentrasi risiko, serta pembatasan pada terms and conditions. “Sejumlah langkah dalam areas of concern itu semestinya ke depan akan mendukung hasil underwriting bersih atau HUB yang meningkat dan nantinya akan mendorong kenaikan RBC,” ujar Benny dalam keterangan resminya, Jumat (10/2). Langkah perbaikan portofolio, sejak 2017 telah dilakukan oleh Indonesia Re, khususnya pada produk-produk yang memberikan hasil negatif. Pada 2022, Indonesia Re secara khusus melakukan perbaikan portfolio secara masif untuk produk-produk yang terdampak pandemi seperti produk Asuransi Jiwa Kredit (AJK), Asuransi Kredt (Askred) dan produk asuransi individu kesehatan. Saat ini program perbaikan portfolio di Indonesia Re sudah
on track dan hasilnya sudah dirasakan di akhir tahun 2022, di mana tingkat profitabilitas reasuransi jiwa Indonesia Re sudah mengalami kenaikan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Editor: Yudho Winarto