Lanjutkan proyek, Summarecon Agung (SMRA) butuh dana Rp 2,5 triliun



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA, anggota indeks Kompas100 ini) masih melanjutkan proyek-proyek andalannya hingga tutup tahun. Untuk itu, pihaknya membutuhkan dana Rp 2,5 triliun untuk terus melanjutkan pengembangan proyek. Michael Yong, Investor Relation Summarecon Agung menyebutkan hingga tutup tahun pihaknya terus melanjutkan pengembangan berbagai proyek perumbahan. "Kebutuhan dana sekitar Rp 2,5 triliun, ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (11/10).

Baca Juga: Rencana Summarecon Agung (SMRA) merilis obligasi Rp 700 miliar mundur lima hari Ia merincikan, dana tersebut untuk membiayai proyek-proyeknya yang tersebar di 6 kota yakni Serpong, Bekasi, Bandung, Kelapa Gadng, Makassar, dan Karawang. Dari sana, alokasi terbesar akan diberikan untuk pengembangan di Serpong senilai Rp 1,2 triliun. Sisanya, sebesar Rp 430 miliar akan dialokasikan untuk proyeknya di Bekasi dan Rp 360 miliar untuk proyeknya di Bandung. Selanjutnya, alokasi dana untuk proyek di Kelapa Gading, Makassar, dan Karawang masing-masing sebesar Rp 160 miliar, Rp 200 miliar, dan Rp 150 miliar. Michael melanjutkan dari sana, pihaknya mengutamakan proyek-proyeknya di Serpong, Bekasi, dan Bandung lantaran ketiga lokasi tersebut memberikan kontribusi pra penjualan terbesar. Adapun dari ketiga lokasi tersebut pereroan memiliki 12 proyek berjalan.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) kembangkan kawasan klaster kedua The Orchard Secara ringkas, ia bilang progres proyek berjalan saat ini sekitar 50% hingga 80%. "Proyek-proyek ini akan selesai bertahap dari 2019 Q4 sampai 2021 Q2," jelasnya. Sebelumnya emiten dengan kode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga akan menerbitkan obligasi lanjutan tahap II pada Oktober ini sebesar Rp 700 miliar. Dari sana, 80% atau setara Rp 560 miliar akan digunakan untuk membiayai semua proyek. Terbagi lagi, sekitar 40% dananya atau Rp 280 miliar akan digunakan di tahun ini. "Sisanya di tahun depan," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini