KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran masih percaya diri untuk menggelar ekspansi pada tahun ini. Sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis logistik angkutan laut ini akan melanjutkan strategi penambahan armada. Beberapa emiten sudah menggalang dana dari pinjaman perbankan, contohnya PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) dan PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM). Entitas anak ELPI mendapatkan fasilitas kredit dari Bank OCBC NISP dengan limit Rp 160 miliar dan US$ 4 juta. Dana dari kredit tersebut ditujukan untuk pembiayaan pembangunan kapal jenis tug & barge. Sedangkan HATM telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Central Asia sebesar Rp 150 miliar.
Pinjaman itu akan dipakai HATM untuk membeli kapal burd carrier baru. Langkah menambah armada juga dilakukan oleh emiten pelayaran lainnya, misalnya saja PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI).
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp 2,57 Triliun Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia mengatakan, pihaknya menargetkan tambahan sekitar lima kapal pada tahun ini. Hanya saja, SMDR masih terus mengkaji sehingga jumlah realisasinya masih bisa berubah. Untuk menopang kinerja pada tahun ini, SMDR menyiapkan belanja modal (capex) US$ 150 juta, termasuk untuk ekspansi armada. "Ada beberapa kapal baru yang akan kami terima di tahun ini. Bulan Maret kami akan meluncurkan satu kapal baru di Jepang," ungkap Bani saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/3). Secara industri, freight rate peti kemas memang sudah menurun dari tingkat puncaknya. Meski begitu, SMDR optimistis masih bisa meraih kinerja yang positif, dengan hasil yang lebih baik dari level sebelum pandemi. Katalis utamanya adalah pemulihan aktivitas ekonomi dan pembukaan ekonomi China. Selain itu, aktivitas perdagangan komoditas tambang di Indonesia juga prospektif. "Kami menerima permintaan yang tinggi dari customer, mereka membutuhkan tambahan kapal. Kami semangat berusaha meraih pertumbuhan setinggi mungkin dari segmen bisnis lain kami," imbuh Bani. Direktur Utama IMC Pelita Logistik Iriawan Ibarat turut meyakini prospek jasa angkutan komoditas pada tahun ini masih apik. Apalagi emiten yang sebelumnya bernama PT Pelita Samudera Shipping Tbk ini memiliki kontrak kerja jangka pendek hingga panjang. Sehingga pada tahun ini PSSI memiliki jaminan volume angkut sekitar 80%-85%. "Permintaaan angkutan komoditas terutama batubara dengan kapal masih sustainable," ujar Iriawan. Iriawan bilang, pada tahun ini PSSI berencana untuk menambah enam armada. PSSI mengalokasikan capex sebesar US$ 31 juta untuk penambahan armada serta perawatan dan pemeliharaan.
Corporate Secretary TMAS, Marthalia Vigita mengatakan pihaknya juga berencana menambah armada baru pada tahun ini. Hanya saja, jumlahnya akan disesuaikan dengan pengembangan kegiatan operasional sambil menunggu momentum yang tepat dan mencari harga terbaik. "Kami yakin kinerja sektor pelayaran pada tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, mempertimbangkan perekonomian dan aktivitas ekonomi masyarakat yang sudah mulai pulih setelah pandemi," kata Marthala.
Baca Juga: Bisnis Pelayaran Tetap Prospektif, Khususnya Angkutan Komoditas Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat