KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia kain, seragam dan fashion, PT Trisula Textile Industri Tbk (
BELL) optimistis tren peningkatan kinerja yang ada di kuartal I 2023 akan terus berlanjut di kuartal II 2023. Corporate Secretary BELL Terry Aditya menuturkan pada kuartal I-2023, performa BELL didukung oleh pengadaan kain. Ia menjelaskan bahwa kain yang diproduksi biasanya bersifat
customized order atau sesuai pesanan pelanggan. "Jadi ini berbeda
customer akan berbeda spesifikasi, sehingga BELL bisa menyesuaikan permintaan dari para
customer. Termasuk kain anti api (
fire retardant), sehingga di sini proses produk development juga memegang peranan penting untuk senantiasa terus meningkatkan kualitas kain BELL," jelasnya kepada Kontan, Senin (29/5).
Ia melanjutkan, pihaknya juga menaruh perhatian khusus yang ditujukan pada aspek ESG. BELL berusaha untuk bisa memproduksi kain recycle. Perusahaan secara senantiasa terus memonitor Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menggunakan bahan baku yang bersertifikasi Oeko-Tex, penggunaan energi terbarukan. Terry memaparkan bukan hanya produk saja diproduksi sesuai kaidah ESG, namun dari seluruh proses produksi juga sudah mengarah kepada konsep tersebut.
Baca Juga: Trisula Textile Industries (BELL) Catat Kinerja Mumpuni di Tahun 2022 Sebagai informasi, BELL mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,1 miliar pada kuartal I 2023, melonjak 108% dibanding tahun sebelumnya alias
year on year (YoY) dari sekitar Rp 1,97 miliar. Dalam laporan keuangan melalui Bursa Efek Indonesia, peningkatan permintaan produk tekstil dan ritel di pasar dalam negeri mendorong BELL mencatatkan penjualan sebesar Rp 111,4 miliar atau meningkat 16% dari periode yang sama tahun lalu sekitar 95,8 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 76,2 miliar, meningkat 16% dibandingkan Rp 65,7 miliar pada kuartal I-2022. penjualan domestik BELL tercatat sebesar Rp 105,8 ,miliar atau mencapai 95% dari total penjualan BELL. Sementara, penjualan ekspor sebesar Rp 5,6 miliar atau 5% dari total penjualan. Terry menguraikan, segmen penjualan Ritel juga mengalami pertumbuhan
double digit secara konstan, melalui merk JOBB dan Jack Nicklaus. Dia berkata, Perusahaan di segmen ritel terus mengamati
update fashion secara berkala, agar
style produknya bisa terus up to date. Selain itu strategi untuk segmen ritel adalah dengan membuka
point of sales yang baru. "Ditargetkan 14 titik tahun ini, untuk memperkuat
channel coverage perusahaan," sambung dia. Terry mengungkapkan BELL berharap tahun 2023 ini menjadi tahun di mana Perusahaan bisa kembali
rebound, di mana hasil yang baik telah terlihat di kuartal I-2023.
"Pada Kuartal II-2023, performa yang paling menonjol akan didapatkan dari segmen Ritel, dengan adanya peningkatan pembelian pakaian yang berkaitan dengan event Lebaran. Sehingga kami harapkan momentum ini masih terus berlanjut. Namun perlu diperhatikan juga,
working days di kuartal II-2023 akan lebih kecil dibandingkan kuartal lainnya, karena di bulan April saat moment Lebaran secara efektif kami bekerja kurang dari 20 hari," jelasnya.
Tahun ini, BELL mengalokasikan capex sebesar Rp9 miliar yang akan digunakan untuk melakukan peremajaan mesin dan penambahan
point of sales untuk mendukung segmen retail. Hingga kini, capex yang terserap kurang lebih adalah senilai Rp6 miliar. Mengenai target pertumbuhan penjualan tahun ini, BELL membidik di angka sebesar 22%, sedangkan target
net profit before tax sekitar Rp 12 miliar. "Tahun ini perseroan juga menargetkan penjualan untuk kain anti api dan kain
recycle. Selain dari sisi
product development, perseroan berharap penjualan dari segmen kain dan ritel bisa mendorong pertumbuhan, serta adanya
recovery dari segmen
uniform," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari