Lantaran sirsak ratu bervarietas unggul, bibitnya pun laku dijual (1)



Buah sirsak ratu memiliki rasa lebih manis serta memiliki bentuk buah yang lebih besar. Tak hanya rasa buahnya saja yang manis, usaha pembibitan buah sirsak ratu juga menguntungkan. Salah seorang pembudidaya mengaku memperoleh omzet Rp 24 juta per bulan.buah sirsak ratu secara sepintas tidak ada bedanya dengan jenis sirsak biasa yang ada di pasaran. Namun, tanaman buah yang datang dari kawasan Amerika Selatan bernama Latin Annona muricata ini memiliki keunggulan dalam segi rasa dan ukuran.Rony Pranata, pemilik Bina Agro Mandiri asal Yogyakarta, mengatakan, sirsak ratu memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sirsak biasa. "Sirsak ratu merupakan jenis varietas unggul," kata Rony yang mengaku sudah 3 tahun menjual sirsak ratu.Tak hanya buahnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi, bibit pohon sirsak ratu juga memiliki harga jual cukup tinggi. Sebab, menurut Rony, bibit buah sirsak ratu tidak hanya diburu petani, namun juga kolektor tanaman.Untuk mendapatkan bibit tanaman sirsak ratu, Rony memakai metode okulasi atau penempelan mata tunas. Harga jual tiap bibit bervariasi tergantung dari ukuran masing pohon. Untuk ukuran 20 sentimeter (cm) hingga 50 cm, harganya mulai Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Harga ini relatif lebih tinggi dibandingkan bibit sirsak biasa. Sedangkan harga jual buah sirsak ratu mencapai dua kali harga sirsak biasa. "Kalau yang biasa kan cuma Rp 3.500–Rp 4.000 per kilogram," katanya.Pasar bibit buah sirsak ratu Rony tak hanya di Yogyakarta, namun sudah merambah wilayah Bekasi, Sulawesi, Kalimantan, dan Batam. Dengan pasar yang luas itu, tak heran jika Rony Rony bisa menjual sekitar 600–800 bibit sirsak ratu dalam sebulan. Omzet yang didapatkan Rony dari penjualan bibit buah sirsak ratu juga besar, mencapai Rp 18 juta hingga Rp 24 juta tiap bulan. "Memang saat ini jenis sirsak ratu sedang naik daun," ungkapnya.Apalagi buah sirsak sudah terkenal memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan kadar kolesterol bahkan dipercaya bisa mengobati kanker. Selain Rony, Deni Hadian juga membudidayakan sirsak ratu di Bogor, Jawa Barat. Menjalani usaha turun-temurun, Deni menjual bibit buah sirsak ratu, namun tidak buahnya. "Penjualan sangat berfluktuatif," katanya. Deni memilih menjual bibit karena lebih cepat meraup untung. Selain tidak membutuhkan tempat yang luas, penjualan bibit juga tidak bergantung musim berbuah. Tiap bulan, Deni bisa menjual sekitar 50 sampai 100 bibit bibit buah sirsak ratu. "Namun, saat masa tanam seperti bulan Oktober, penjualan mencapai 1.000 bibit per bulan," ujarnya. Selain konsumen Pulau Jawa, pembeli bibit juga berasal dari Sumatra dan Sulawesi.Bibit-bibit itu dijual dengan harga bervariasi. Untuk bibit buah sirsak ratu yang siap tanam berukuran 30 cm dibanderol dengan harga Rp 17.500. Sedangkan bibit dengan tinggi 20 cm ditawarkan seharga Rp 12.500 per tanaman. Harga jual itu, menurut Deni, lebih murah dibanding membeli di tempat pengepul bibit. "Jika dijual oleh pengepul harganya bisa mencapai dua kali lipat, Rp 30.000 untuk tinggi 30 cm," urainya. Dari berbagai ukuran bibit yang dijual oleh Deni, bibit dengan ukuran tinggi 20 cm paling laku di pasaran. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi