Lapak hewan kurban ini buka nonstop 24 jam (2)



KONTAN.CO.ID - Menjelang hari raya Idul Adha atau hari raya kurban, seperti hari-hari ini, masyarakat yang beragama muslim mulai sibuk berburu hewan kurban, seperti kambing atau sapi. Biasanya, mereka sudah mempunyai langganan pedagang hewan kurban untuk memastikan kualitas dari hewan yang dikurbankan.

Tentu saja, para pedagang di sentra hewan kurban yang ada di Petukangan, Jakarta Selatan ini juga sudah mempunya pelanggan. Perayaan Idul Adha pun menjadi masa panen bagi mereka. Sebab, selain akan terjadi peningkatan permintaan, harga jual hewan-hewan kurban pun biasanya ikut terkerek naik.  

Budi Raharjo, penjual sekaligus pemilik UD Rahayu mengatakan, harga jual kambing akan naik lebih dari 50%. Yakni, mulai  Rp 2 juta sampai diatas Rp 5 juta per ekor.


Ia mendatangkan kambing-kambing ini langsung dari Gunung Kidul, Jawa Tengah. Sedangkan, untuk sapi dan kerbau, dia menjalin kerjasama dengan pedagang lainnya yang ada disekitar Jakarta.

Sebab, ada risiko jika mendatangkan hewan dari tempat yang jauh. Seperti, kambing akan stress usai menempuh perjalanan yang lama. Kondisi ini bisa mendatangkan penyakit.

Oleh karena itu, untuk memastikan kondisinya, Budi selalu melakukan cek fisik pada tiap kambing yang baru datang. Dia juga selalu memisahkan kambing yang sakit atau stress. Tujuannya adalah supaya ia dapat dengan mudah memantau kondisinya.

Selain itu, kambing tersebut harus sudah cukup umur atau sudah siap jual. Kondisinya juga harus fit agar tidak mengecewakan konsumen.

Di lapaknya, Budi juga merawat sendiri kambing-kambingnya. Mulai dari menyediakan pakan, sampai menjaga kebersihan kandang.  

Dia dibantu dua orang karyawannya untuk mencari rumput yang menjadi pakan kambing. Kandang pun dibersihkan dua kali sehari pagi dan sore, agar tidak mengundang kuman atau bakteri. "Untuk kambing yang baru datang akan rutin diperiksa takutnya sakit dan mati," katanya.

Tak berbeda jauh, Sayuti yang juga penjual hewan kurban juga selalu menjaga kebersihan kandangnya. Langkah ini ia lakukan agar kambing-kambing miliknya selalu sehat. Dia dibantu empat orang karyawan untuk mengurus semua kambing.

Kandang selalu dibersihkan pada pagi dan sore hari. Kotoran kambing dalam kandang diambil untuk mengurangi bau yang menyengat. Kandang pun dibuat model panggung dari bambu sehingga, kotoran dan air kencing tidak menggenang.

Khusus untuk persiapan perayaan Idul Adha, perempuan asal Wonogiri ini biasanya akan mendatangkan ribuan kambing jawa untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen. Seluruh kambing ini langsung ia  ditempatkan di dalam kandang. Kadang kambing dibuat bertingkat. Sebagian lagi dia tempatkan di bagian belakang lapak.

Menurut Sayuti, biasanya 10 hari menjelang perayaan Idul Adha, pelanggannya atau konsumen banyak yang datang untuk mencari hewan kurbannya. Penjualan pun meningkat berkali-kali lipat dari hari biasanya. Selain itu, harga kambing juga meningkat menjadi sekitar Rp 1,5 juta-Rp 9 juta per ekor. " Kalau untung besar juga tidak, kan harga menyesuaikan kondisi dan ukuran kambing," jelasnya. 

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.