Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) Catatkan Produksi Full Capacity



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) mencatatkan pencapaian produksi full capacity. Produksi Lapangan JTB mencapai 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan, Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan produksi migas guna menjalankan perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional.

"Pertamina terus mendorong tercapainya target produksi di sektor hulu termasuk gas. Kami mengapresiasi pencapaian PEPC terutama Zona 12 yang telah berhasil mencapai produksi full capacity," ujar Fadjar dalam keterangan resminya, Rabu (29/5).


Sementara itu, General Manager PEPC Zona 12, Mefredi, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras para pekerja yang menjalankan Gas Processing Facility (GPF) atau plant Lapangan JTB secara kontinu selama 7 x 24 jam untuk memenuhi target produksi sales gas full capacity sebesar 192 MMSCFD dalam rangka memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Beban Berat Pengganti Jokowi, Produksi Minyak Terus Merosot, Konsumsi Kian Menanjak

Produksi gas dengan kapasitas penuh telah melampaui persyaratan kontraktual JTB Project untuk melakukan performance test Gas Processing Facility (GPF) selama 3 x 24 jam.

"Produk JTB yang 100% berupa gas juga merupakan kontribusi kami terhadap pencapaian agenda global untuk transisi energi menuju energi bersih," tambah Mefredi.

Mefredi menegaskan bahwa peran strategis PEPC adalah memastikan kelancaran pengiriman gas dari Lapangan JTB sesuai dengan nominasi pembeli melalui pipa transmisi Gresik-Semarang untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Gas JTB saat ini didistribusikan dan diserap oleh PGN, PLN, PKG, Industri, serta untuk Jargas rumah tangga. Sejak 20 September 2022, Lapangan JTB telah beroperasi dan mengalirkan gas perdana.

Baca Juga: Mulai Fase Operasi, JTB Pastikan Kontraktor Patuhi Aspek Keselamatan Kerja

Pada awal produksinya, gas mengalir sebesar 70 MMSCFD, yang secara bertahap meningkat dan beberapa kali mencapai produksi gas sebesar 192 MMSCFD, namun untuk durasi yang singkat karena keterbatasan permintaan gas di Jawa Timur - Jawa Tengah.

Mefredi menekankan bahwa ke depannya PEPC berkomitmen untuk menjaga capaian produksi di Lapangan JTB dengan menjaga aspek-aspek reliabilitas dan integritas fasilitas produksi atau Gas Processing Facility (GPF) pada fase operasi agar beroperasi secara optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .