JAMBI. Lapangan gas Jambi Merang akan berhenti beroperasi sementara pada April 2012 mendatang. Lapangan gas ini akan berhenti selama 10 hari. Operation Manager Jambi Merang, I Wayan Darsana mengungkapkan, penghentian sementara ini merupakan rencana pemeliharaan lapangan. Jambi Merang akan melaporkan rencana ini ke Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). "Akan kami beritahukan secepatnya, sehingga pelanggan yang membeli gas dari kami bisa mendapatkan pasokan gas dari pihak lain jika lapangan terjadi planned shutdown," kata Wayan, Kamis (6/12).Seperti diketahui, Lapangan gas Jambi Merang merupakan joint operation body antara PT Pertamina, Talisman dan Pacific Oil. Jambi Merang berpotensi kehilangan gas sebesar 120 juta kaki kubik per hari (mmscfd). "Kalau selama 10 hari tinggal hitung kalikan saja," kata Wayan. Kendati berpotensi kehilangan gas, Field Manager Jambi Merang, Phat Beatty optimis masih mampu memenuhi target produksi gas sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran (WP&B) Eksplorasi dan Pengembangan Lapangan yang ditetapkan oleh BP Migas. Berdasarkan rencana WP&B BP Migas, produksi gas rata-rata Jambi Merang pada tahun ini sebesar 96 juta kaki kubik perhari (mmscfd). Jumlah produksi gas ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi gas rata-rata Jambi Merang pada tahun lalu. Tahun lalu, produksi gas rata-rata Jambi Merang hanya mencakup 66 mmscfd."Produksi gas Jambi Merang tertinggi bisa mencapai 135 mmscfd. Kami masih bisa penuhi target dari BP Migas sesuai dengan WP&B. Karena sudah tidak ada kendala seperti perijinan dan pembebasan lahan," kata Phat. Jambi Merang memiliki beberapa pelanggan untuk memberikan pasokan gas yakni PT PLN (Persero), Chevron, Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan, serta PT Pengembangan Kota Batam (PKB). PLN merupakan konsumen terbesar Jambi Merang. Perusahaan setrum itu memperoleh bagian sebesar 65 british thermal unit per day (bbtud). Porsi PLN ini berasal dari mekanisme swap yang diperintahkan oleh BP Migas. Mekanisme swap yang dilakukan adalah gas Jambi Merang yang dioperasikan Joint Operating Body PT Pertamina Hulu Energi-Talisman di perbatasan Sumsel-Jambi dialirkan ke konsumen ConocoPhillips yakni PT Chevron Pacific Indonesia. Sementara itu, gas dari Lapangan Grissik, Sumsel yang dioperasikan ConocoPhillips masuk ke PLTGU Muara Tawar melalui pipa South Sumatra West Java milik PT PGN Tbk.Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengaku belum mendapatkan pemberitahuan soal rencana penghentian operasi Jambi Merang itu. Kendati demikian, PLN yakin pasokan gasnya tak akan terganggu. "Kami akan mendapatkan suplai dari ConocoPhilips, Kalau Jambi Merang yang shutdown, berarti yang terganggu adalah pasokan dari Chevron," kata Suryadi.Selain PDPDE dan PKB, ke depannya Jambi Merang juga akan mensuplai gas kepada domestik lewat perusahaan daerah. Adapun calon pelanggan Jambi Merang untuk pasokan gas ini adalah Riau Investment Corporation (RIC) dan Petro Muba. Kedua perusahaan ini, masing-masing mendapatkan pasokan gas sebesar 16 BBTUD dan 4 BBTUD.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lapangan gas Jambi Merang berhenti beroperasi April 2012 mendatang
JAMBI. Lapangan gas Jambi Merang akan berhenti beroperasi sementara pada April 2012 mendatang. Lapangan gas ini akan berhenti selama 10 hari. Operation Manager Jambi Merang, I Wayan Darsana mengungkapkan, penghentian sementara ini merupakan rencana pemeliharaan lapangan. Jambi Merang akan melaporkan rencana ini ke Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). "Akan kami beritahukan secepatnya, sehingga pelanggan yang membeli gas dari kami bisa mendapatkan pasokan gas dari pihak lain jika lapangan terjadi planned shutdown," kata Wayan, Kamis (6/12).Seperti diketahui, Lapangan gas Jambi Merang merupakan joint operation body antara PT Pertamina, Talisman dan Pacific Oil. Jambi Merang berpotensi kehilangan gas sebesar 120 juta kaki kubik per hari (mmscfd). "Kalau selama 10 hari tinggal hitung kalikan saja," kata Wayan. Kendati berpotensi kehilangan gas, Field Manager Jambi Merang, Phat Beatty optimis masih mampu memenuhi target produksi gas sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran (WP&B) Eksplorasi dan Pengembangan Lapangan yang ditetapkan oleh BP Migas. Berdasarkan rencana WP&B BP Migas, produksi gas rata-rata Jambi Merang pada tahun ini sebesar 96 juta kaki kubik perhari (mmscfd). Jumlah produksi gas ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi gas rata-rata Jambi Merang pada tahun lalu. Tahun lalu, produksi gas rata-rata Jambi Merang hanya mencakup 66 mmscfd."Produksi gas Jambi Merang tertinggi bisa mencapai 135 mmscfd. Kami masih bisa penuhi target dari BP Migas sesuai dengan WP&B. Karena sudah tidak ada kendala seperti perijinan dan pembebasan lahan," kata Phat. Jambi Merang memiliki beberapa pelanggan untuk memberikan pasokan gas yakni PT PLN (Persero), Chevron, Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan, serta PT Pengembangan Kota Batam (PKB). PLN merupakan konsumen terbesar Jambi Merang. Perusahaan setrum itu memperoleh bagian sebesar 65 british thermal unit per day (bbtud). Porsi PLN ini berasal dari mekanisme swap yang diperintahkan oleh BP Migas. Mekanisme swap yang dilakukan adalah gas Jambi Merang yang dioperasikan Joint Operating Body PT Pertamina Hulu Energi-Talisman di perbatasan Sumsel-Jambi dialirkan ke konsumen ConocoPhillips yakni PT Chevron Pacific Indonesia. Sementara itu, gas dari Lapangan Grissik, Sumsel yang dioperasikan ConocoPhillips masuk ke PLTGU Muara Tawar melalui pipa South Sumatra West Java milik PT PGN Tbk.Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengaku belum mendapatkan pemberitahuan soal rencana penghentian operasi Jambi Merang itu. Kendati demikian, PLN yakin pasokan gasnya tak akan terganggu. "Kami akan mendapatkan suplai dari ConocoPhilips, Kalau Jambi Merang yang shutdown, berarti yang terganggu adalah pasokan dari Chevron," kata Suryadi.Selain PDPDE dan PKB, ke depannya Jambi Merang juga akan mensuplai gas kepada domestik lewat perusahaan daerah. Adapun calon pelanggan Jambi Merang untuk pasokan gas ini adalah Riau Investment Corporation (RIC) dan Petro Muba. Kedua perusahaan ini, masing-masing mendapatkan pasokan gas sebesar 16 BBTUD dan 4 BBTUD.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News