JAKARTA. Sudah menjadi rahasia umum, praktek pungutan liar (pungli) kerap terjadi di lembaga pemasyarakatan (lapas). Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan mempunyai ambisi menghilangkan pungli di lapas pada bulan Desember 2009 nanti. Caranya dengan membuat sistem layanan kunjungan lapas secara lebih sistimatis dan transparan. Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Dirjen Lapas) Untung Sugiyono yakin, jika sistem kunjungan ini sudah berjalan, praktek pungli di lapas lebih mungkin dicegah. Sebagai langkah awal, Ditjen Lapas bakal bakal membenahi sektor pelayanan kunjungan narapidana. Maklum, di area inilah biasanya pungli terjadi. "Sektor ini paling besar. Tapi bukan berarti pelayanan lain kami abaikan," kata Untung saat menggelar temu wartawan di LP Cipinang, akhir pekan lalu. Salah satu langkah yang bakal diterapkan adalah mempersingkat sistem birokrasi di bui. Caranya dengan memakai perangkat teknologi informasi. Tujuannya simpel saja, yakni supaya perjumpaan antara petugas lapas dan pengunjung lapas bisa seminimal mungkin. "Asal tahu saja, sistem tatap muka (face to face) bisa memicu timbulnya pungli," terang Untung.
Lapas Targetkan Hilangkan Pungli di Desember
JAKARTA. Sudah menjadi rahasia umum, praktek pungutan liar (pungli) kerap terjadi di lembaga pemasyarakatan (lapas). Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan mempunyai ambisi menghilangkan pungli di lapas pada bulan Desember 2009 nanti. Caranya dengan membuat sistem layanan kunjungan lapas secara lebih sistimatis dan transparan. Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Dirjen Lapas) Untung Sugiyono yakin, jika sistem kunjungan ini sudah berjalan, praktek pungli di lapas lebih mungkin dicegah. Sebagai langkah awal, Ditjen Lapas bakal bakal membenahi sektor pelayanan kunjungan narapidana. Maklum, di area inilah biasanya pungli terjadi. "Sektor ini paling besar. Tapi bukan berarti pelayanan lain kami abaikan," kata Untung saat menggelar temu wartawan di LP Cipinang, akhir pekan lalu. Salah satu langkah yang bakal diterapkan adalah mempersingkat sistem birokrasi di bui. Caranya dengan memakai perangkat teknologi informasi. Tujuannya simpel saja, yakni supaya perjumpaan antara petugas lapas dan pengunjung lapas bisa seminimal mungkin. "Asal tahu saja, sistem tatap muka (face to face) bisa memicu timbulnya pungli," terang Untung.